Kamis, 20 Februari 2020

SEPENGGAL KISAHKU UNTUKMU


“SEPENGGAL KISAHKU UNTUKMU”


Untukmu…
Dirimu yang bukan cinta pertamaku tetapi pacar pertamaku..
kuharap sepenggal kisah ini bisa membuatmu paham dan mengerti mengapa kisah kita berakhir tampa kata….
Berawal dari sebuah coretan di depan kelasku 13 tahun lalu, yah kau taula apa isi coretan tersebut kurasa tak perlu ku katakan. Jujur sebenarnya itu bukan tulisanku melainkan salah satu sahabat jailku yang membuatnya. Tapi ku lihat responmu sangat positif terhadap tulisan itu dan aku nggak keberatan atas responmu. Di lain waktu sahabat jailku bilang ke kamu kalau aku suka bunga warna putih milik tetanggamu dan esok harinya kaupun bawakan itu untukku. Aku sangat bahagia saat itu.
Sejak saat itu aku mulai melirikmu, menilaimu, mencari tau kebiasaanmu, dan yang kurasa saat itu kamu cukup pandai dalam hal pelajaran, kamu anak baik baik, sopan, lumayan tampan dan yang penting kamu ada buatku..
Masi di masa itu, suatu hari entah aku lupa dalam rangka apa itu, kita rame rame pergi kesuatu tempat buat ambil bambu. Aku ingat betul jalan yang kita lewati ada aliran sungai dan tampa sengaja salah satu sepatuku terjatu kesungai dan kamu sangat sigap mengambilkan sepatuku, MasyaAllah aku makin suka meskipun saat yang bersamaan aku patah hati karena cinta pertamaku selalu menghina dan memperolok perasaanku dan dya juga selalu ada diantara kita.
Entah selesai kejadian itu aku lupa apa yang terjadi diantara kita, karena rasa patah hatiku ternyata lebih kuat dan itu sangat menyakitkan bagiku hingga rasanya aku ingin lupakan semua moment 3 tahun di sekolah menengah pertamaku. Hingga saatnya kelulusan tiba dan aku memutuskan untuk hijrah kekota dan meninggalkan kenangan manis dan pahit yang ada. Tampa mengucap kata perpisahan pada kalian, teman-temanku, guru dll. 
Kusambut masa suramku yang baru dikota. Kusebut masa suram karena ini kali pertamaku tidur terpisah dari ibu dan ayahku, aku harus melakukan semuanya sendiri, meskipun ditemani saudara laki2ku tapi tetap saja semuanya terasa sangat berat bagiku. Tak sepenuhnya lupa akan kisah kita meskipun sudah hijrah kekota,  setiap pulang pasti yang kudatangi adalah kampungmu. Dengan alibi menjenguk sahabat jailku aku selalu melihat kearah rumahmu dan menanyakan kepadanya bagaimana kabarmu.
Dan yang ku dengar kau sudah berubah semenjak kita SMA, kau tak seperti dulu namun rasa itu tetap ada untukmu. Dan suatu ketika kau datang padaku dan aku sangat senang, kita memulai sebuah hubungan meskipun tak bertahan lama karena sifat kita yang sama2 egois. Dan aku mulai yakin kau tak benar2 suka denganku, karena yang ku dengar dari banyak pihak disebrang sana kamu memiliki banyak wanita.
Dari sini sikapku terhadap lelaki berubah, aku mulai tak mempercayai perkataan lelaki, mulai menjalani hubungan dengan beberapa lelaki dalam satu waktu. Tapi maaf aku luruskan hubungan disini hanya sebatas telpon, saya tak pernah pergi dengan lelaki manapun kecuali saudara kandungku.
Masa kulyahku tiba semua aktifitas yang kusebut nakal itu masi tetap ku jalani. Namun aku juga mulai menjalani hubungan dengan laki2 dikehidupan nyata. Layaknya manusia normal lainnya aku mulai jalan,nonton bioskop, traveling dll. Sejauh ini perasaanku masi tertinggal dikamu, Tapi ragaku berkelana menikmati sajian dunia.  Ku manfaatkan lelaki untuk keperluan kulyah, antar jemput dll aku rasa aku sangat kejam saat itu.
Hingga ku bertemu sesorang lelaki yang ditakuti di organisasiku yang menurutku mampu mengembalikan persaanku yang tertinggal. tapi sayang lelaki itu ternyata memiliki sesorang disisinya. Tak mau kehilangan rasaku untuk ke 3x nya aku memutuskan untuk menjadi sahabatnya saja walau hanya sebagai pelarian, tempat curhat aku sudah bahagia dan terpenting aku lupa akan dirimu sejenak. Dengan usaha yang keras aku mampu membuat lelaki itu berpaling padaku. Dan kami menjalin hubungan.
Suatu ketika dirimu menghubungiku, dan kamu dengan banyak basa basi tenyata meminta bantuanku untuk mengurus temanmu.
Oke aku terima..
Perasaanku pun kembali padamu, saat itu ku berharap kau akan tinggal dan menetap denganku, Kita bertemu, aku menangis dengan segala rasa rindu yang ku pendam lama dan memikirkan kita harus kembali berpisah jarak. Tapi saat itu aku lega karena kau sudah kembali.
Di salah satu percakapan kita aku berjanji padamu untuk mengunjungimu disana dan kaupun mengiyakan. Aku dengan tekatku yang kuat untuk menemuimu disana mulai menabung, merayu orang tuaku agar mengizinkan ku pergi dan akupun rela harus pergi didampingi kakak laki2ku meskipun menurutku itu sangat kekanak-kanakan.
Ternyata..
Ekpektasiku berbanding terbalik dengan realita, yang kudapati kau hanya menyebar haparan palsu padaku.
Beruntung aku pergi didampingi kakakku dan teman2 yang lain, coba saja jika ku pergi sendiri aku tak bisa bayangkan apa yang terjadi padaku. Dikota orang,ditelantarkan, tak kenal siapapun. Dan aku mulai sangat benci terhadapmu dan terhadap lelaki lain. Sepulangnya aku dari sana aku mulai merasa semua yang  aku lakukan selama ini mulai dari memacarimu, berinteraksi dengan lelaki lain, memanfaatkan banyak lelaki demi kepentinganku adalah dosa dosa yang sangat besar yang pernah aku lakukan. Aku mulai jenuh dengan semua aktifitas percintaan yang berujung maksiat. Aku menangis dalam shalat, aku menangis saat tengah malam mengingat semua yang telah ku lalui. Dan dengan perlahan ku umumkan kepada mereka yang masi berkeliaran didekatku bahwa aku tidak akan menjalani hubungan ini lebih lanjut dan aku memutuskan untuk menerima siapapun lelaki yang pertama berani datang ke orang tuaku untuk melamarku. Dan ternyata lelaki yang selama ini menjadikanku teman curhatnya la yang berani menghalalkanku. Tidak hanya sekedar cerita,celoteh, omong kosong janji yang tidak bisa dipegang belaka, ia datang dengan sendirian dan tampa ku undang dari kota ke rumahku yang berada didesa untuk menghalalkanku.
Meski sudah dalam pinangan orang lain, perasaanku terhadapmu masi ada walau hanya tertinggal sedikit dan aku mencoba menghubungimu kembali berharap kau memberikan harapan lagi padaku dan aku sebenarnya ingin bilang semuanya padamu. Aku ingin Tanya padamu apakah aku harus terus ikuti prinsipku atau kau mau menghalalkan ku ? ternyata yang kudapat tetap sama, aku tetap dapat penolakan.
Yah….
apa boleh buat kurasa prinsipku sudah benar. dan dya adalah pemenang dari semua kegilaan ini.
Dan inilah akhir dari kisahku termasuk tentang kita yang timbul tenggelam tampa kepastian.
Kisah yang tak bertahan lama dan selalu berakhir dengan pertikaian.
Perasaan yang ada terkalahkan oleh ego yang menggebu2.
Kisah yang dibarengi dengan ketidak percayaan antara satu sama lain.
Selamat tinggal kenangan, selamat tinggal sayang masa SMPku..
Semoga kedepan hidup kita lebih bahagia.
Aamiin


Nb.
A masa smp adalah A yang paling kusayang dan dalam harapanku aku ingin kembali bersama A_ku yang itu. Namun, Meskipun manusia bisa berharap tapi tuhanlah yang menentukan jalan hidup hambanya.

L.M.
Tatu (Mpl. 325.20.11.UIN RF)