Sabtu, 05 Agustus 2017

"Ketika Sebangsa tak lagi merasa Bersaudara"

Telah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia untuk mengadakan peringatan di hari ulang tahun republik Indonesia tercinta ini, yang dilaksanakan pada tanggal 17 agustus setiap tahunnya. Peringatan tersebut bisa dalam bentuk Upacara kemerdekaan, perlombaan, syukuran, parade dan lain lain. Dan tak heran jika di suatu wilayah di Indonesia, sumbangan sukarela menjadi tradisi untuk mengumpul kan dana guna melancarkan acara perayaan peringatan hari ulang negara kita tercinta.Tahun ini adalah  HUT RI ke 72 tahun, di wilayah tempat saya bekerja H-20 sebelum  tanggal 17 agustus proposal bantuan dana dari Rt setempat sudah datang ke kantor. Namun itu bukanlah suatu masalahan, masalah sesungguhnya datang setelah 3 hari pasca proposal tersebut masuk. Tepatnya Selasa, tanggal 1 agustus 2017 pukul 15.00 datanglah 3 orang laki laki bertubuh besar dan berpakaian rapi masuk ke kantor tempat saya bekerja. Dengan mengatas namakan kelurahan mereka meminta sumbangan sukarela, dengan sedikit kecurigaan saya mengajukan pertanyaan kepada mereka “ini dari Rt berapa ya pak ? Rt 29”. “Inikan bukan Rt 29 pak, ini Rt.15” dan salah satu dari mereka menjawab “iya mbak ini sudah digabung perayaannya Rt. 15 dan 29” sambil agak menyeramkan muka. Saya tanya kembali ada cap dari Rt / kelurahan / penyelenggara kegiatan nggak pak ? Mereka bilang ada. Setelah agak yakin saya akhirnya mengeluarkan sejumlah uang dari kas kantor saya dan dicatatlah nama kantor saya di daftar yang mereka bawah dan mereka langsung pergi tanpa banyak basa basi.
Namun,setelah mereka pergi saya yang masi agak ragu dengan apa yang barusan terjadi memutuskan untuk menelpon kepala RT setempat untuk menanyakan kebenaran hal tersebut. Ternyata setelah di konfirmasi ketua RT mengatakan kalau pihaknya belum mengutus panitia untuk menarik uang sumbangan sukarela HUT RI ke 72 rencananya penarikan tersebut akan dilakukan pada tanggal 4 - 8 agustus mendatang. Dari situ saya  mulai menyadari dan yakin kalau saya sudah tertipu oleh saudara satu daerah, satu bangsa sendiri. Sedih saya bukan karena uangnya tapi sedi karena menyadari dan mengalami sendiri, ternyata di negara kita ini masi banyak orang orang yang rela menipu saudaranya dengan mengatas namakan nasionalisme bahkan untuk uang yang jumlahnya tidak begitu besar.
  • Dan semoga ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu berhati - hati dan tidak segan untuk menanyakan hal hal yang menurut kita agak mencurigakan. Dan untuk mereka yang berniat mencurangi saudara sebangsa ataupan orang lain tolong diingat kalau yang anda perbuat adalah dosa. Karena sekecil apapun nilainya, sesuatu yang kita curi dari orang lain itu tetaplah suatu tindak kejahatan.