Kamis, 18 Juni 2015

HUBUNGAN ISLAM INDONESIA dengan ISLAM MAROKO

HUBUNGAN ISLAM INDONESIA dengan ISLAM MAROKO

Disusun Oleh :


Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. H Suyuthi Pulungan, MA

FAKULTAS ADAB dan HUMANIORA
JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2014



PENDAHULUAN

Sebagai dua bangsa yang memiliki ikatan relogiositas yang telah terjalin lama, maka kedekatan hubungan antara Indonesia dengan Maroko masih sangat kentara hingga sekarang. Antara Maroko dan Indonesia telah terjalin relasi yang berbasis pada ikatan keagamaan yang sangat kental.
            Kita tentu tahu bagaimana para ulama Maroko semenjak awal proses Islamisasi telah menjalin hubungan yang sangat dekat. Ibnu Batutah seorang sejarawan yang sangat terkenal di dunia Islam dan bahkan di dunia, telah menjadi saksi bagaimana wilayah ini pernah menjadi daerah tujuan perjalanan ilmuwan tersebut. Dalam perjalanannya mengarungi dunia, Ibnu Batutah pernah singgah di kerajaan Perlak yang merupakan kerajaan Islam awal di Nusantara. Perjalanan Ibnu Batutah ke Nusantara itulah yang kiranya menjadi saksi sejarah bahwa Nusantara pernah menjadi tempat singgah ulama dan ilmuwan sejarah tersebut. Tentu tidak akan menjadi tempat singgah Ibnu Batutah jika kerajaan Perlak tidak dikenal dalam peta perjalanannya.
            Ulama yang sangat terkenal berasal dari Maroko dan kemudian menjadi salah seorang dari sembilan wali di jawa adalah Maulana Maghribi yang menjadi penyebar Islam di wilayah Gresik Jawa Timur. Pada periode berikutnya, pengaruh ulama Maroko dalam pengembangan Islam di Indonesia semakin jelas. Yaitu dengan melalui literatur keilmuan dan tradisi intelektual, yaitu peran ulama klasik dan ulama kontemporer. Ada beberapa ulama Klassik Maroko yang hingga saat ini memiliki pengaruh intelektual kuat di kalangan muslim Indonesia, di antaranya; Muhammad Ibn. Ajurrum As Sonhaji (w: 1324 M).






PEMBAHASAN
HUBUNGAN ISLAM INDONESIA DENGAN SLAM MAROKO
Maroko secara georafis terletak di bagian utara benua Afrika, adalah Negara yang memiliki peran penting dalam sejarah masuknya Islam ke benua Eropa. Dimana keberhasilan Thariq bin Ziyad (w: 720 M) dan pasukannya dalam melakukan ekspansi militer pada tahun 711 M merupakan awal periode kejayaan Islam di Eropa.
Di Afrika bagian barat, ulama Maroko pun memiliki andil besar dalam penyebaran dan eksistensi Islam di kawasan tersebut. Pengaruh ulama ahli thoriqat (sufi) asal Maroko sangat kental dalam masyarakat muslim di Senegal, Nigeria, Ghana dan beberapa Negara Afrika barat lainnya. 
1.      Peran Ulama Maroko dalam penyebaran islam di tanah air.
a.       Kehadiran Ulama Maroko di Tanah Air:
Sejarah mencatat, bahwa ulama Maroko memiliki andil dalam proses penyebaran dan perkembangan Islam di Indonesia: Pertama, kunjungan petualang muslim asal kota Tanger Maroko, Ibnu Batutah (w: 1369 M) ke pulau Sumatera pada abad ke-14 Masehi, tepatnya pada saat kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Malik Al Zahir (w: 1383 M). Kunjungan ini dicatat dalam bukunya yang sangat popular, yaitu “Rihlah Ibnu Batutah” sebagai rangkuman dari misi dakwah dan petualangannya.
Kedua, peran Syaikh Maulana Malik Ibrahim (w: 1419 M) -salah seorang wali songo- yang merupakan tokoh sentral dalam penyebaran Islam di pulau Jawa. Ia dijuluki dengan nama “Syaikh Maghribi”, hal ini mengindikasikan bahwa ia berasal dari Maroko.
b.      Pengaruh Keilmuan Ulama Maroko di Indonesia:
            Pada periode berikutnya, pengaruh ulama Maroko dalam pengembangan Islam di Indonesia semakin jelas. Yaitu dengan melalui literatur keilmuan dan tradisi intelektual, yaitu peran ulama klasik dan ulama kontemporer. Ada beberapa ulama Klassik Maroko yang hingga saat ini memiliki pengaruh intelektual kuat di kalangan muslim Indonesia, di antaranya; Muhammad Ibn. Ajurrum As Sonhaji (w: 1324 M) pengarang Kitab Al Muqaddimah Al ajurrumiyah, dikenal dengan kitab Jurumiyah.
Ulama klassik Maroko yang juga memiliki pengaruh besar di tanah air adalah Muhammad Bin Sulaiman Al Jazuli (w: 1465 M), pengarang kitab Dala’il al Khoirat, kumpulan sholawat dan dzikir. Karena kualitas ruhaninya, kitab ini menjadi bacaan istiqamah (wiridan) bagi banyak ulama dan muslim di tanah air.
Selain As Sonhaji dan Al Jazuli, ulama klassik Maroko yang ikut andil dalam pengembangan Islam di Indonesia adalah Sidi Ahmad At Tijani (w: 1815 M). tokoh pendiri thariqat Tijaniyah ini dikagumi oleh banyak muslim Indonesia, sehingga ajaran tahriqatnya hingga saat ini diminati oleh muslim di tanah air.
Sedangkan intelektual kontemporer Maroko yang memiliki pengaruh kuat di Indonesia, di antaranya adalah: Mohammed Abid Aljabiri (w: 2010), proyeknya dalam bidang “reformasi pemikiran” yang dituangkan dalam beberapa buku, menjadi rujukan bagi kalangan akademisi dan intelektual muslim di Indonesia. Selain Al Jabiri, beberapa ulama dan intelektual Maroko turut mewarnai pemikiran dan keilmuan di tanah air, di antaranya; Ahmad Raisuni (pakar Maqasid Syari’ah), Bensalim Himmich (filsuf) dan Fatimah Mernissi (Pemikir dan Novelis).
2.      Maroko Sebagai Pusat Peradaban dan Tranmisi Islam Indonesia
Secara geogrfis, Maroko merupakan negara Islam paling barat yang terletak di benua Afrika utara dan lansung berbatasan dengan Spanyol dipisah oleh selat Gibraltar. Dengan letak gegrafis yang strategis ini, Maroko seringkali dinobatkan sebagai tempat dialog peradaban barat dan timur. Kenyataan ini juga didukung oleh keberadaan Universitas Al-Qarawiyyin sebagai perguruan tinggi Islam tertua di dunia. Al-Qarawiyyin yang berlokasi di kota Fez Maroko ini didirikan oleh kerajaan Murabithun pada abad ke-9 M. Ini lebih tua satu abad ketimbang Universitas Al-Azhar Mesir yang didirikan oleh dinasti Fathimiyah pada abad ke-10 M.
Dari kurun ke kurun Al-Qarawiyyin terus mengalami perkembangan pesat menjadi menara ilmu dan pusat peradaban. Universitas ini telah tercatat meluluskan sederet sarjana dan ilmuwan Muslim terkemuka, seperti Ibnu Khaldun (pakar sejarah dan sosiologi), Ibnu Rusyd (pakar fiqh madzhab Maliki), Az-Zawawi (pakar matematika), Ibnu Bajah (pakar kedokteran), Ibnu Al-Haj Al-Fasi (pakar hukum ), dan lain-lain. Tidak sedikit juga tokoh non-Muslim yang menimbah ilmu di Al-Qarawiyyin. Sebelum menjadi Paus, Gerbert of Aurillac (w. 1003 M) sempat menimba ilmu di universitas ini. Aurillac mempelajari matematika dan kemudian memperkenalkan penggunaan angka nol dan angka Arab ke Eropa. Pada tahun 1540 M, ilmuwan Belgia, Nichola Louvain pun tercatat sempat belajar bahasa Arab di Universitas Al-Qarawiyyin.Dalam konteks ini, peradaban barat patut berhutang budi kepada Universitas Al-Qarawiyyin. Betapa tidak, perguruan tinggi ini memegang peranan penting dalam pertukaran kebudayaan dan transfer pengetahuan dari dunia Muslim ke Eropa pada abad pertengahan.
Pesatnya perkembangan peradaban Islam di Maroka pada abad pertengahan ini mempunyai korelasi sangat penting dengan proses transmisi Islam ke kawasan nusantara. Sunan Maulana Malik Ibrahim sebagai penyiar Islam pertama di Indonesia tak lain adalah orang Maroko sehingga beliau dikenal pula dengan sebutan Syekh Maulana Maghribi (w. 1419 M). Karenanya tidak mengherankan jika banyak sekali wajah persamaan Islam di Indonesia dan Maroko. Pengembangan Islam dengan tetap menghargai tradisi lokal termasuk contoh persamaan yang sangat kental. Bahkan, jika di tanah air kita mengenal dan mengenang wali sembilan sebagai icon penyebaran dan pengembangan Islam, maka di Maroko juga mengenal istilah wali tujuh yang dianggap sangat berjasa dalam merintis dan mengembangkan tradisi sufisme.
Tradisi sufisme yang di Indonesia sering diartikan ke dalam dunia thariqat ternyata juga berasal dari negeri matahari terbenam ini. Syekh Al-Jazuli (w. 1465 M) yang sangat terkenal di tanah air dengan karyanya, dalailul khairat, adalah termasuk salah satu wali tujuh yang sangat dikenang di Maroko. Bahkan, beliau juga dikenal sebagai mujaddid (pembaharu) thariqat Syadziliyah yang juga terkenal dan banyak pengikutnya di tanah air. Syekh Asy-Syadzili sendiri (w. 1258 M) sebagai pendiri thariqat ini kurang kesohor di Maroko karena walaupun kelahiran negeri ini beliau banyak menghabiskan hayatnya di luar dan merantau ke kawasan afrika timur sebelum akhirnya wafat di Mesir. Dalam dunia thariqat, Syekh Al-Jazuli terbilang fenomenal dengan mempunyai 15 cabang thariqat, di antaranya thariqat Tijaniyah yang di tanah air juga banyak pengikutnya walaupun masuk Indonesia belakangan (abad ke-20 M).
Ulama’ Maroko lain yang banyak mewarnai perkembangan Islam di nusantara adalah Syekh As-Shanhaji (w. 723 H). Ulama’ yang berasal dari kota Fez ini mempunyai karya sangat monumental dalam bidang gramatikal bahasa arab (ilmu nahwu), yaitu kitab Ajrumiyyah. Menurut sejarah, kitab ini ditulis dalam perjalanan As-Shanhaji menuju Makkah al-Mukarramah. Sebelum sampai ke tanah suci, beliau sempat mampir di kairo Mesir untuk memperdalam ilmu nahwu dan berguru pada seorang pakar di bidang ilmu ini. Di tanah air, kitab ini sangat populer, khususnya di pondok pesantren. Bisa dikatakan bahwa hampir semua santri dan alumni pondok pesantren di tanah air memulai belajar kitab kuning dari kitab Aljurumiyah ini.
3.      Relasi Indonesia danMaroko
 Sebagai dua bangsa yang memiliki ikatan relogiositas yang telah terjalin lama, maka kedekatan hubungan antara Indonesia dengan Maroko masih sangat kentara hingga sekarang. Antara Maroko dan Indonesia telah terjalin relasi yang berbasis pada ikatan keagamaan yang sangat kental.
 Relasi antara masyarakat Maroko dan masyarakat Indonesia tidak hanya terbatas pada aspek religiositas saja, akan tetapi juga dalam aspek sosial politik. Hal itu tentu terkait dengan dukungan politik masyarakat Indonesia yang direpresentasikan oleh Presiden Soekarno pada saat kemerdekaan Maroko. Kala kerajaan Maroko mengajukan kemerdekaan kepada Pemerintah Perancis, maka Pemerintah Indonesia adalah negara pertama yang menjadi pendukungnya. Itulah sebabnya masyarakat Indonesia memiliki andil yang signifikan di dalam pengajuan kedaulatan Pemerintah Maroko.
 Itulah sebabnya di dalam kunjungan kenegaraan Presiden Soekarno ke Maroko pada tahun 1960 maka memperoleh sambutan yang luar biasa. Bahkan Presiden Soekarno diberikan kesempatan untuk memasang namanya sendiri sebagai nama jalan di kota Rabat. Rue Soekarno sebagaimana yang saya lihat adalah nama jalan yang sangat dikenal di kota Rabat, sebab berada di jantung kota Rabat.
 Selain itu juga ada nama jalan Jakarta dan Bandung. Nama jalan Jakarta diberikan sebagai pertanda persahabatan dua negara ini, sebagaimana persahabatan negara Maroko dengan negara lain. Di kompleks ini maka dikenal ada nama-nama ibukota negara yang dijadikan sebagai nama jalan, misalnya Paris, Moskow, Lisabon dan sebagainya. Juga didapati nama jalan Bandoeng. Diabadaikannya nama Bandung adalah sebagai penghargaan atas terselenggaranya konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung, yang melahirkan konsensus negara-negara non-Blok yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia. Negara yang tergabung di dalam gerakan non blok adalah negara yang tidak ikut blok barat yang diprakarsai oleh Amerika Serikat dan blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Gerakan non blok benar- benar menjadi penyeimbang bagi ketegangan antara timur dan barat di era pertarungan Amerika Serikat dan Uni Soviet di era perang dingin.
 Pencantuman nama negara atau kota sebagai nama jalan tentu bukan hanya pemberian semata, akan tetapi sesungguhnya memiliki makna yang signifikan. Pemberian nama itu bukan sekedar basa basi, akan tetapi sebenarnya merupakan gaya diplomatik yang smart. Itulah sebabnya pencantuman nama negara, nama kota dan bahkan nama pahlawan adalah sarana untuk berdiplomasi mengenai kedekatan dua negara. Itulah sebabnya di Jakarta juga didapati nama Casablanca sebagai nama jalan, nama Mall dan bahkan nama kondominium.
 Melalui pencantuman nama pahlawan atau kota dan tempat bersejarah pada suatu negara tentu memberikan makna yang sangat mendalam dalam relasi antar negara. Dan Indonesia dan Maroko telah membuktikannya.














KESIMPULAN

Dari pembahasaan kami di atas mengenai hubungan Islam Indonesia dengan Islam Maroko kami menyimpulkan bahwasannya Islam Indonesa dengan Islam Maroko mempunyai hubungan yang erat dimana para tokoh-tokoh penyebar islam di Indonesia merupakan sebagian ulama yang berasala dari Maroko. Yang mempunyai peran sangat penting dalam penyebaran islam di Indonesia. Yang mana salah satu ulama dari marok menjadi salah satu wali 9 yang menyebarkan Islam di Indonesia yaitu: syekh Maulana Magribi, dan masih banyak lagi para ulama yang berasal dari Maroko yaitu Syekh Al-Jazuli (w. 1465 M) yang sangat terkenal di tanah air dengan karyanya, dalailul khairat, Muhammad Ibn. Ajurrum As Sonhaji (w: 1324 M) pengarang Kitab Al Muqaddimah Al ajurrumiyah, dikenal dengan kitab Jurumiyah. Dengan demikian, secara spiritual sesungguhnya Maroko dan tentu juga ulama timur tengah lainnya merupakan guru spiritual masyarakat Indonesia yang tentu tidak diragukan. Dalam urusan spiritualitas, rasanya masyarakat Indonesia memiliki hutang budi pada masyarakat Maroko.












DAFTAR ISI
Yatim, Badri. 2001 Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Hasymy, A.1993. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. Jakarta: Bulan Binning


SEJARAH ISLAM DI ALJAZAIR

PENDAHULUAN

Aljazair, negeri yang terletak di kawasan Afrika Utara ini, merupakan salah satu negeri Islam yang penuh konflik. Perjuangan umat Islam di Afrika hingga saat ini masih belum berhenti. Negeri ini juga menjadi contoh bagaimana sistem 'demokrasi' menampakkan kebusukannya. Demokrasi yang diagung-agungkan sebagai sistem terbaik ternyata hanya omong kosong belaka. Negeri ini juga merupakan contoh sangat nyata bagaimana rekayasa kekerasan terus berlangsung hingga kini untuk menyudutkan perjuangan umat Islam. Negeri ini juga menjadi saksi, bagaimana wajah ketakutan bangsa Barat melihat kemenangan perjuangan Islam.
Aljazair, yang sering pula disebut dengan nama Al-Jumhuriya Al-Jaza'iriya ad-Dimuqratiya asy-Sya'biya, memakai bahasa Arab sebagai bahasa resmi, di samping bahasa Prancis dengan dialek Barbar.
Secara historis, Aljazair memiliki sejarah yang cukup panjang; mengalami pasang surut peradaban. Sejak 40 SM, daerah ini telah diperintah oleh Bangsa Romawi; tahun 429 – 534 dikuasai oleh Vandals; dan tahun 534 – 690 di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi Timur) yang beragama Nasrani.



PEMBAHASAN

A.    LETAK GEOGRAFIS ALJAZAIR
Aljazair (bahasa Arab: الجزائر, /al-jaza-ir/), resminya Republik Demokratis Rakyat Aljazair, merupakan sebuah negara di pesisir Laut Tengah, Afrika Utara. Nama negara ini yang berarti kepulauan (al-jazā’ir, dalam bahasa Arab) mungkin mengacu kepada 4 buah pulau yang terletak berdekatan dengan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan negara ini, Aljir. Aljazair adalah republik semi-presidensial yang terdiri dari 48 provinsi dan 1.541 komune. Dengan jumlah penduduk lebih dari 37 juta jiwa, Aljazair merupakan negara berpenduduk terbanyak ke-34 di Bumi. Dengan ekonomi yang mengandalkan sumber-sumber minyak. Sonatrach, perusahaan minyak nasional, merupakan perusahaan terbesar di Afrika. Aljazair memiliki tentara terbesar kedua dengan anggaran pertahanan terbesar di Afrika. Aljazair memiliki Program Nuklir damai sejak dasawarsa 1990-an.
Dengan luas keseluruhan 2.381.741 kilometer persegi, Aljazair merupakan negara terluas ke-10 di dunia dan terluas di Afrika, dan di Mediterania. Negara ini berbatasan dengan Tunisia di sebelah timur-laut; Libya di sebelah timur; Maroko di sebelah barat; Sahara Barat, Mauritania, dan Mali di sebelah barat-daya; Niger di sebelah tenggara; dan Laut Tengah di sebelah utara. Aljazair adalah anggota Uni Afrika, Liga Arab, OPEC, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota pendiri Uni Arab Maghribi[1].
Wilayah yang kini bernama Aljazair pernah menjadi rumah bagi banyak kebudayaan prasejarah kuno, termasuk kebudayaan Ateria dan Kapsia. Wilayah ini dikenali memiliki banyak imperium dan wangsa, termasuk Numidia Berber, Kartaginia, Romawi, Vandal, Bizantium, Umayyah Arab, Fatimiyah Berber, Muwahidun Berber, dan terakhir Turki Usmani.
Aljazair, negeri yang terletak di kawasan Afrika Utara(wilayah Maghrib), merupakan salah satu negeri Islam yang penuh konflik. Aljazair, sering pula disebut dengan nama Al-Jumhuriya Al-Jaza'iriya ad-Dimuqratiya asy-Sya'biya, memakai bahasa Arab sebagai bahasa resmi, di samping bahasa Prancis dengan dialek Barbar.
Negara ini berbatasan dengan Laut Tengah di sebelah utara, Maroko di sebelah barat, Mauritania di barat daya, Mali  dan Burkina Fasoo (Afrika Barat) di sebelah  selatan serta Libya dan Tunisia di sebelah timur. Negara Aljazair berbentuk republik, memiliki dua bahasa resmi  yaitu Arab dan Prancis. Dengan luas wilayah 2.381.741 km2, Aljazair didiami oleh 25.880.000 jiwa penduduk (berdasarkan sensus 1991). Islam sebagai agama resmi negara dianut oleh 99,1 % penduduknya, dan mayoritas bermazhab Maliki, sedang selebihnya mengikuti aliran Ibadi.

B. ALJAZAIR SEBELUM DATANGNYA ISLAM
Tujuh tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat (639 M), bangsa Arab bergerak menuju Afrika. Dalam dua generasi, Islam telah menyebar di Afrika Utara dan seluruh wilayah Maghribi Tengah. Pada abad berikutnya, konsolidasi jaringan perdagangan muslim yang berkaitan dengan garis keturunan, perniagaan, dan persaudaraan sufi, telah sedemikian kuat di Afrika Barat sehingga pengaruh politik dan kekuasaan kaum muslimin begitu besar.
Afrika Utara merupakan pintu gerbang penyebaran Islam keEropa.Dari Afrika Utara lalu ke Spanyol yang termasuk benua Eropa. Penyebaran Islam ke Afrika Utara sudah dimulai sejak khulafaurrasyidin, yaitu pada masa Umar bin Khattab. Pada tahun 640 M Panglima Amr bin Ash berhasil memasuki Mesir. Kemudian pada khalifah Utsman bin Affan penyebaran Islam meluas ke Barqah dan Tripoli. Tapi penaklukan atas kedua kota tersebut tidak berlangsung lama karena Gubernur Romawi berhasil merebut kedua itu kembali.   Karena Gubernur Romawi ini kejam  dan memeras rakyat sehingga rakyat ( penduduk ) meminta bantuan kepada orang – orang Islam. Permintaan itu disanggupi oleh khlalifah Utsman bin Affan.[2]
Namun bantuani tu baru bisa terealisasi pada pemerintahan Bani Umayyah yaitu pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan. Muawiyah bin Abi Sufyan mempercayakan tugas itu pada panglimanya yang bernama Uqbah ibn Nafi al Fihri. Dan Uqbah ibn Nafi al Fihri berhasil menekan suku barbar dan menghalau pasukan Romawi dari daera htersebut. Mulai sejak itu Afrika Utara dikuasi oleh Bani Umayyah lalu Bani Abbas, Rustamiyah, Idrisiyah, Aglabiyah, Ziridiyah, Hammadiyah kemudian Murabithun dan Muwahhidun.
Dalam situs resmi kepresidenan negara Aljazair disebutkan, bahwa manusia sudah ada di Aljazair sejak 5000 tahun sebelum masehi. Penduduk itu lebih dikenal dengan sebutan Nomadiy.
Secara historis, Aljazair memiliki sejarah yang cukup panjang; mengalami pasang surut peradaban. Sejak 40 SM, daerah ini telah diperintah oleh Bangsa Romawi; tahun 429 – 534 dikuasai oleh Vandals; dan tahun 534 – 690 di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi Timur) yang beragama Nasrani.
Penduduk asli Aljazair adalah dari Amazigh atau Barbar yang sekarang tinggal 17% dari penduduk Aljazair. Nama ini telah digunakan sejak pendudukan Romawi, yaitu sebutan untuk Qabail, Syawiyah, Thawariq, Bani Yaqzan. Mereka semua adalah penduduk asli Aljazair.

C. MASUKNYA ISLAM DI ALJAZAIR
Islam, agama hampir semua orang Aljazair, melingkupi sebagian besar aspek kehidupan. Islam menyediakan masyarakat dgn identitas pusat sosial & budaya, serta memberikan sebagian besar individu orientasi etis & sikap dasar.Erwin, Tuti Nuriah. 1990. Asia Selatan dalam Sejarah. Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Islam masuk ke negeri ini pada akhir abad ke-7 M, pada masa Khilafah Bani Umayah sekitar abad 682 M. Diawali dari Tunisia, tentara Islam terus berdakwah dan berjihad, bergerak ke arah Barat. Mereka membebaskan sejumlah bangsa Barbar seperti Aljazair, Maroko, Libya, dan wilayah Magribi dari penjajahan bangsa Romawi, untuk hidup dalam naungan Islam yang damai.
Penduduk Aljazair saat ini mayoritas merupakan keturunan Arab-Berber. secara kultural, masing-masing mengembangkan tradisi yang berbeda.Selain itu terdapat suku Tuareg yang tinggal di nomaden[3].
Dalam segi perekonomian nya, aljazaiz mempunyai bisnis utama yaitu minyak dan bahan tambang yang memberi kontribusi 30% terhadap pendapatan negara.walaupun minyak dan bahan tambang menjari konrtibusi utama tetapi tingkat penyerapan tenaga kerjanya hanya 2%. Sedangkan dalam sektor industri,seperti gandum, minyak zaitun, buah-buahan dan hewan         ternak memberi kontribusi pada Negara sekitar  25% dengan penyerapan tenaga kerja 30 persen.
Bentuk pemerintahannya adalah republik, adapun ibu kotanya adalah Al_jir, dan bahasa resminya adalah bahasa Arab dan bahasa Perancis. Penduduknya yang beragama Islam berjumlah 99,1 % dari seluruh penduduk.
Aljazair di perintah oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 SM, oleh Vandala dari tahun 429 – 534 SM, oleh Bizantium dari tahun 534 – 690 SM, akhir abad ke-7 dikuasai umat Islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh Perancis, dan baru pada tanggal 3 Juli 1962  memperoleh kemerdekaan.

Dalam sejarahnya, Aljazair beberapa kali mengalami peralihan kekuasaan. Pertama kali Aljazair berada dalam kekuasaan Dinasti Ziyanid dari tahun 1236. Selanjutnya di bawah tampuk dinasti Islam Ustmaniyah dari tahun 1516. Setelah itu masuk penjajahan Prancis dari tahun 1830. Setelah dijajah selama 150 tahun lebih, pada 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) yang didukung penuh rakyat Aljazair melancarkan perang gerilya.
Dan, setelah hampir 1 dekade bergerilya di kota dan desa, dengan berkorban nyawa dan harta benda, akhirnya mereka berhasil memaksa Perancis keluar pada 1962. Oleh karena itu kemudian Aljazair dikenal dengan Negara milyûn syahîd (sejuta pahlawan). Aljazair memploklamirkan merdeka sebagai Negara Republik kesatuan tepatnya pada 5 Juli 1962. Saat ini bentuk Negara ini berdasarkan republik presidensial[4].
Dalam kurun waktu 1830 – 1848, Aljazair beralih dari kekuasaan Turki ke kekuasaan penjajah Perancis yang berlangsung secara bertahap. Tahapan tersebut dimulai pada 5 Juli 1830 ketika Perancis datang menaklukkan Bey Husein, Gubernur di propinsi Oran, meskipun kedatangan Perancis pada awalnya untuk membebaskan para Misinaris Kristen yang ditangkap oleh penguasa Turki. Legitimasi terhadap kolonialisme Perancis ditandai dengan penandatangan suatu kapitulasi yang isi pokoknya adalah jaminan terhadap rakyat Aljazair untuk menjalankan agamanya dan penghargaan atas tradisi rakyat Aljazair, terutama untuk tetap mempergunakan bahasa Arab dan Berber[5].
Sejak awal penentangan terhadap kolonialisme ini Islam memainkan peran yang menonjol. Hal ini dapat dilihat dari perjuangan para tokoh Muslim lewat organisasi-organisasi sosial menentang Perancis.
Perjuangan umat Islam yang terpatri pada sejarah dan merupakan komponen utama permulaan gerakan nasionalisme Aljazair adalah gerakan kaum al-Ulama al-Muslimin. Asosiasi ini didirikan pada bulan Mei 1931 atas inisiatif sejumlah ulama Aljazair yang banyak dipengaruhi oleh gerakan Muhammad Abduh dan Rasyid Rida di Mesir. Mereka menyebarkan keyakinan bahwa depotisme dari dalam dan penjajahan asing dari luar adalah dua penyakit utama yang diderita umat Islam. Syarat utama kebangkitan umat Islam adalah melenyapkan praktik bid’ah dan menggalang persatuan di kalangan Muslimin. Sebagai hasil usaha yang mengantarkan Aljazair mencapai kemerdekaannya Ben Kadis selalu melontarkan slogannya yang amat populer, yaitu: “Aljazair negara kita, Arab bahasa kita, dan Islam agama kita”.
Bersamaan dengan kemunduran Dunia Islam, penjajah Prancis masuk ke wilayah ini. Genderang jihad pun diserukan untuk mengusir penjajah. Perlawanan demi perlawanan terus berlanjut sampai kemudia Prancis harus mengakui kemerdekaan Aljazair pada tahun 1962. Namun, seperti pada negeri-negeri Islam lain, kemerdekaan ini menjadi semu, karena kemudian yang berkuasa di Aljazair adalah agen-agen Prancis sendiri. Aljazair kemudian menjadi negara sekuler dengan sistem republik yang dipimpin oleh boneka dan kader-kader binaan Prancis.
Dengan menjadi negara sekuler, Aljazair menjadi negara yang sangat bergantung pada Prancis; terjerat dalam sistem sekuler yang hanya menguntungkan negara asing dan para penguasa sekuler.
Kondisi menyedihkan akibat sistem sekuler ini mendorong munculnya gerakan-gerakan Islam yang menyerukan kembali ke jalan Islam. Sistem sekuler dianggap telah gagal dan jalan yang menyelamatkan hanyalah Islam. “Islam adalah Solusi”, demikian opini dibangun oleh gerakan-gerakan Islam di Aljazair.
Semenjaktahun 1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam, hal itu ditandai antara oleh :
·         Semangat kehidupan beragamanya meningkat.
·         Perencanaan ekonomi yang lebih sistematis,  bahkan menjadikan penduduk menganut minoritas mitos industrilisasi sebagai satu-satunya kekuatan.
Berdasarkan kongres partai tunggal di Aljazair, yakni The National Liberation Front  (Front Pembebasan Nasional) pada tanggal 27 – 31 Januari 1979, maka diadakan kegiatan-kegiatan :
·         Mendirikan “Pusat Latihan Imam” di Meftah, sebelah Utara Al-Jir.
·         Membangun Universitas Teknik Ultra Modern di Oran,
·         Mendirikan pusat perdagangan Ultra modern di Oran,
·         Membangun pusat perdagangan serta kebudayaan Riyad Al-Feth yang bergaya Barat dan kontroversial di Al-Jir.
·         Pembangunan Masjid-masjid[6].
Di Aljazir terdapat Kementerian Agama (Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah), yang tugas utamanya mengembakan studi Islam dan mengenalkan tradisi Islam serta ideology Islam. Salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam yang pertama di Batna (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga di Al-Jir (1980).








KESIMPULAN

Aljazair, negeri yang terletak di kawasan Afrika Utara(wilayah Maghrib), merupakan salah satu negeri Islam yang penuh konflik. Aljazair, sering pula disebut dengan nama Al-Jumhuriya Al-Jaza'iriya ad-Dimuqratiya asy-Sya'biya, memakai bahasa Arab sebagai bahasa resmi, di samping bahasa Prancis dengan dialek Barbar.
Negara ini berbatasan dengan Laut Tengah di sebelah utara, Maroko di sebelah barat, Mauritania di barat daya, Mali  dan Burkina Fasoo (Afrika Barat) di sebelah  selatan serta Libya dan Tunisia di sebelah timur. Negara Aljazair berbentuk republik, memiliki dua bahasa resmi  yaitu Arab dan Prancis. Dengan luas wilayah 2.381.741 km2, Aljazair didiami oleh 25.880.000 jiwa penduduk (berdasarkan sensus 1991). Islam sebagai agama resmi negara dianut oleh 99,1 % penduduknya, dan mayoritas bermazhab Maliki, sedang selebihnya mengikuti aliran Ibadi.
Secara historis, Aljazair memiliki sejarah yang cukup panjang; mengalami pasang surut peradaban. Sejak 40 SM, daerah ini telah diperintah oleh Bangsa Romawi; tahun 429 – 534 dikuasai oleh Vandals; dan tahun 534 – 690 di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi Timur) yang beragama Nasrani.Penduduk asli Aljazair adalah dari Amazigh atau Barbar yang sekarang tinggal 17% dari penduduk Aljazair. Nama ini telah digunakan sejak pendudukan Romawi, yaitu sebutan untuk Qabail, Syawiyah, Thawariq, Bani Yaqzan. Mereka semua adalah penduduk asli Aljazair.
Islam masuk ke negeri ini pada akhir abad ke-7 M, pada masa Khilafah Bani Umayah sekitar abad 682 M. Diawali dari Tunisia, tentara Islam terus berdakwah dan berjihad, bergerak ke arah Barat. Mereka membebaskan sejumlah bangsa Barbar seperti Aljazair, Maroko, Libya, dan wilayah Magribi dari penjajahan bangsa Romawi, untuk hidup dalam naungan Islam yang damai.




DaftarPustaka

·         Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1998.
·         Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.
·         Mulia, TSG. 1952.  India Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai Pustaka.
·         Wahid, Abdurrahman. 2001. Pergulatan Negara, agama dan Kebudayaan. Depok: Desantara.
·         Zamakhsyari Dhofier dan Abdurrahman Wahid. 1987. Penafsiran Kembali Ajaran Agama, dalam Prisma, No. 03. Jakarta: LP3ES.






[1]Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.hal. 33 – 34
[2].  Ibid.hal 33-34
[3]. Mulia, TSG. 1952.  India Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai Pustaka hal 30
[4]. Zamakhsyari Dhofier dan Abdurrahman Wahid. 1987. Penafsiran Kembali Ajaran Agama, dalam Prisma, No. 03. Jakarta: LP3ES. Hal 55
[5] . ibid, hal 55
[6]. Wahid, Abdurrahman. 2001. Pergulatan Negara, agama dan Kebudayaan. Depok: Desantara

CONTOH LAPORAN KKN JURUSAN SEJARAH

LAPORAN INDIVIDU
Description: D:\DATA\KKN\10945840_850778461648072_9178291731931250494_o.jpgSEJARAH TERBENTUKNYA DESA SUKA BUMI
KECAMATAN PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT











Diajukan Sebagai Laporan Individu
Untuk Melengkapi Tugas Akhir KKN UIN Raden Fatah Palembang
Angkatan Ke-65 Tahun 2015
Oleh:
LESTA MINARNI
NIM : 11420016


Dosen Pembimbing Lapangan
HERWANSYAH,M.Ag
NIP.


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PELEMBANG
2015
KATA PENGANTAR


بسم الله الرّحمن الرّحيم

            Segala Puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada kita sehingga kita bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari. Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada qudwah kita Nabi Besar Muhammad SAW.
            Seiring dengan telah selesainya pelaksanaan KuliahKerjaNyata(KKN) Tematik Posdaya UIN Raden Fatah Palembang angkatanke-65 kelompok 26 pada tanggal 10 Februari s/d 26 Maret 2015 maka dengan ini penulis sampaikan laporan pelaksanaan kegiatan individu selama KKN berlangsung.
            Mungkin banyak kekurangan dari laporan ini penulis sampaikan maka penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya&kedepan dapat menjadi rujukan atas kegiatan sejenis serta mampu Memenuhi persyaratan nilai akhir KKN, serta kewajiban penulis selaku mahasiswa yaitu mata kuliah yang dijalani dan merupakan bekal di masyarakat nantinya.
Penulis ucapkan terimakasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggih-tinggihnya kepada semuapihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini khususnya penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1.      BapakProf.Dr. H. AflatunMuchtar,MA,selaku Rektor UIN Raden  Fatah  Palembang.
2.      Bapak Dr.H. Kasinyo, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.
3.      Bapak Prof.Ris’an Rusli M.Ag Selaku ketua LP2M
4.      Bapak H.Komarudin,M.Si, selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Kuliah Kerja Nyata ( LP2M KKN ).
5.      Bapak Herwansyah,M.Ag, selakuDosen Pembimbing Lapangan.
6.      Bapak Kuswari, selaku Kepala Desa Gajah Mati, Kecamatan Pajar Bulan Kab.Lahat,beserta para jajarannya yang telah memberikan bimbingan dan dukunganya kepada kami.
7.      Eka Heriansyah Ketua BPD beserta staff dan jajaranya
8.      Andik ketua karang taruna beserta perangktnya
9.      Rekan-rekan KKN Kelompok 26 yang selalu memberikan dukungan dan kerjasama yang baik.
10.  Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah membantu dalam menyukseskan pelaksanaan program kerja kami.
11.  Semua lapisan masyarakat Desa Sukabumi yang telah membantu kami dalam menyelenggarakan program kerja kami.

Besar harapan kami semoga laporan yang kami susun ini dapat berguna khususnya bagi saya selaku peserta KKN di Desa Sukabumi  dan umumnya bagi masyarakat Desa Sukabumi Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat dan juga bagi kampus kami tercinta, UIN Raden Fatah Palembang.


Palembang,    Maret 2015
Penulis,


LESTA MINARNI
NIM: 11420016
















SEJARAH TERBENTUKNYA DESA SUKA BUMI
KECAMATAN PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT

Laporan Individu
KKN ke 65 TEMATIK POSDAYA Tahun 2015
UIN Raden Fatah Palembang


Oleh

Nama                      : LESTA MINARNI
Nim                         : 11420016
Kelompok              : 26
Desa                        : SUKA BUMI
Kecamatan                        : Pajar Bulan


Mengesahkan,
Tanggal,    Maret 2014
DPL,


HERWANSYAH,M.Ag
NIP.





BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah  Palembang adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang sebelumnya bernama Institut Agama Islam Negri (IAIN), memiliki kedudukan terkhusus dalam masyarakat, dengan salah satu tujuannya adalah menjadikan mahasiswa/i memiliki akhlakul karimah. Institut ini telah banyak meluluskan kader-kader bangsa yang membanggakan. Di sini mahasiswa/i bukan hanya dituntut untuk dapat memahami ilmu yang diperoleh, tetapi mahasiswa/i juga di peruntukkan untuk dapat mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku kuliah. Dan salah satu cara untuk dapat mengamalkan ilmu tersebut, ialah dengan melalui Mata Kuliah Kuliah Kerja Nyata (Nyata) yang diwajibkan bagi mahasiswa/i Instiut Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Kuliah Kerja Nyata atau disingkat dengan KKN memiliki peran tersendiri dalam pengamalannya. Sebelum mahasiswa/i lulus dari Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, mereka harus sudah memiliki pengalaman terjun ataupun bergabung dengan masyarakat, dari bagaimana mereka menyatukan diri sebagai masyarakat yang beradab, mencontohkan diri sebagai seseorang yang memiliki akhlak yang terpuji, Mengadakan Kegiatan /Program yang belum adan yang nantinya akan bermanfaat untuk masyarakat serta ikut dalam kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat dan sebagainya.
Untuk itu semua, mahasiswa/iharus pula memiliki kemampuan (skill) yang matang baik secara teori maupun prakteknya, agar dalam pengaplikasiannya dapat terealisasikan dengan baik dan sesuai dengan apa yang di harapkan baik oleh mahasiswa itu sendiri ,pihak kampus dan seluruh masyarakat.  Bergabung menjadi masyarakat dengan berbeda ras,suku dan Bahasa menjadikan sebuah tantangan tersendiri bagi peserta KKN. Jika dilihat dari bidang pendidikan, pembangunan, keagamaan, kesehatan dan lainnya memiliki structural tersendiri.
            Mahasiswa di tengah-tengah masyarakat bisa menjadi agent of change and social control yang berpotensi dalam pembinaan masyarakat dalam kehidupan yang nyata. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah Palembang sebagai salah satu pengemban misi intelektual mempunyai kewajiban dan tanggung jawab mengembangkan komitmen ke Islaman dan Pendidikan . KKN adalah bagian dari kegiatan pokok manifestasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan sarana pembinaan bagi mahasiswa dalam mengembangkan teori yang didapat dibangku perkuliahan kepada prakteknya dilapangan. Adapun realisasi dari KKN adalah mahasiswa sebagai penyampai dan masyarakat sebagai penerima  dalam mensukseskan program kerja terencana kegiatan KKN.
            Pelaksanaan pembinaan bagi mahasiswa sebagai penyampai disesuaikan pada keilmuan di Fakultas Tarbiyah secara proporsional. Sesuai dengan keilmuan Fakultas Tarbiyah dan penelitian yang telah dilakukan, ada hal menarik yang akan saya teliti berhubungan dengan permasalahan di sekolah tempat kami mengaplikasikan ilmu pengetahuan hal yang menjadi masalah di sekolah ini adalah Hasil belajar siswa SD Negri 03 Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat, sehingga membuat saya tertarik untuk mengangkat hal ini, karena pendidikan itu merupakan hal yang penting dalam kehidupan baik secara individu maupun sosial, disamping itu menuntut ilmu juga salah satu kewajiban bagi setiap umat muslim dari buaian sampai liang lahat. Semoga penelitian ini akan bermanfaat dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Penempatan lokasi KKN Untuk angakatan 65 dibagi ke dalam dua wilayah yaitu wilayah Lahat dan MUBA , kami alhamdulilah mendapat di daerah desa Sukabumi Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat. Setiap wilayah baik kota ataupun desa pastila ada proses terbentuknya desa tersebut yang biasanya diceritakan oleh orang orang tua kepada anaknya. Begitu juga desa sukabumi kecamatan pajar bulan kabupaten lahat.
Desa ini termasuk desa yang kecil dibanding dengan desa desa yang ada dikecamatan pajar bulan. Akan tetapi satuhal yang membuat menarik minat kami sekaligus menjadi latar belakang penelitian kami yaitu menurut cerita masyarakat desa, desa sukabumi ini sudah berumurlebih dari seratus tahun. Dari latar belakang tersebutla kami tertarik membahas sejarah desa sukabumi dan bahasan ini juga sesuai dengan jurusan penulis.
B.  RumusanMasalah
1.    Bagaimana Asal Usul terbentuknya Desa Sukabumi ?
2.    Bagaiamana Sejarah Desa Sukabumi Dari Awal Hingga Sekarang ?
3.    Bagaimana Keadaan Penduduk Desa Suka Bumi Sekarang ?

C.      KegunaanPenelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini, yaitu :
  1. Untuk mengetahui bagaimana Asal Usul terbentuknya Desa Sukabumi ?
  2. Untuk mengetahui Perkembangan Desa Sukabumi Dari Awal Hingga Sekarang ?
  3. Sebagai bahan informasi kepada pihak terkait dan yang berkepentingan dalam pengumpulan data-data.
D.      PelaksanaanPenelitian
Penelitian ini dilakukan selama 45 hari terhitung sejak 10 Februari sampai 25 Maret 2015 di desa Sukabumi kecamatan pajar bulan kabupaten lahat




BAB II
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Adapun hasil penelitian yang di dapat, yaitu sebagai berikut:

A.    ASAL USUL PENDUDUK SUKA BUMI
Penduduk desa suka bumi terdiri dari 3 jumku atau jurai yaitu :
1.      Jungku kusin
2.      Jungku menggali
3.      Jungku rekinas

1.      Jungku kusin mempunyai lima orang anak yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan masing-masing bernama :
Haji mendar (laki-laki)
Mesuhut (laki-laki)
Haji handal (laki-laki)
Remas (perempuan)
Neremas (perempuan)
a.       Haji mendar mempunyai anak yang lahir di gelung sakti lama dan bermukim di desa suka bumi anak tersebut bernama :
1.      H. M. Syarif ( mantan depati gelung sakti), H.M. Syarif sebenarnya bernama asli SINGE tetapi setelah pulang dari menunaikan rukun islam yang ke lima ia mengubah namanya menjadi H.M.Syarif
2.      H. Umar (perna menjabat Waka POLDA sumsel dan KAPOLDA Padang sumatera barat, sama halnya seperti H.M.SYARIH bernama asli TJIK Umar ia merubah namanya setelah pulang dari ibadah haji..
3.      Hj. Mastindu
4.      H. Iyang ( Mantan Persirah Pajar Bulan)
       Selain digelung sakti lama H. Mendar juga mempunyai anak yang lahir danbesar di suka bumi yaitu:
5.      M. Said ( Mantan kumis Pos (KABAG) di jakarta
6.      H. ABD,Manaf, Alumni Al-azhar Mesir, bekerja di mesir meninggal di cairo mesir pada tahun 1946 belum menikah
7.      Arina
b.      MESUHUT,mempunyai anak yang lahir di suka bumi bernama TJIKAKIN
c.       H. Handal mempuyai anak yang juga bernama iyang
d.      Remas menikah dengan orang pagar agung dan tinggal di pagar agung. Remas mempunhyai empad orang anak yaitu :
1.      Rentingin
2.      Redingin
3.      Kenajap
4.      Ramuk
e.       Nermas menikah dengan orang pelang kenidai anaknya adalah :
                                                                                    Harun
                                                                                    Mentaji
                                                                                    Mengkinun
                                                                                    Setinun
                                                                                    Antinun
2.      Jungku Menggali (JIJIP) mempuyai dua orang anak yaitu :
1.      Reniwal  anaknya
Hj. Jasian
Mentaim atau H. Ibrahim
2.      Kenuhut anaknya
Asimah            Abu Bakar
Jtik yu             Munah
Adima             A. Muis
Kurin
3.      Jungku Rekinas (cilit remas) mempuyai anak bernama Saimun
Anak kelawai Rekinas adalah
1.      Duaim
2.      Jawan
3.      Semen
Delapudin Mempuyai Anak :
1.      Yabak mempuyai sembilan anak diantaranya :
Rekinas (Putus )
Cilip remas anaknya Sainun, manang, masagus
2.      Rengkina mempuyai anak bernama jawan, dan jawan mempuyai anak yaitu Ngunang, Nuria, mai,Yaimah,
3.      Anima (Putus)
Sainun penerus rekinas mempunyai anak diantaranya :
1.      Tji’Muk
2.      Sahum
3.      Senijah
4.      Yahuna
5.      Udijah
6.      Marhan
7.      Matsan

B.     SEJARAH SINGKAT DESA SUKA BUMI
            Gelung sakti lama merupakan tempad bermukimnya warga sumbay TANJUNG GHAYE yang berada dipadang tinggi yang sekarang menjadi desa definitif yaitu desa padang tinggi kecamatan pajar bulan kabupaten lahat. Didesa inilah pangeran mendar bermukim dan menjalankan pemerintahan zaman kolonial belanda.
            Menurut cerita tetua desa,sejak masuk penjajahan belanda ketanah besemah termasuk juga gelung sakti lama, belanda dengan politknya memerintahkan kepala marga(pesirah) yang saat itu dipimpin oleh pangeran H. Mendar untuk menbuat jalan baru dari kelung sakti lama menuju jalan utama yang panjangnya lebih kurang 10 kilo meter. akan tetapi kondisi pada waktu itu yang masi sederhana dan penduduk masi sedikit, maka pangeran H. Mendar menyatakan tidak sanggup. Maka penjajah belanda memerintahkan untuk pindah dari gelung sakti lama kedaerah yang baru.
            Pangeran H Mendar berusaha mencari tempad baru yang lebih baik dan strategis untuk mereka tempati banyak orang mengajak pindah kewilayahnya, namun pangeran memikirkan yang lain sebagai sumber kehidupan. Menurut ALM H.iyang, Sebetulnya untuk tempad pindah dari gelung sakti lama, adalah tanah antara desa belumai dengan pagar agung sekarang, tapi hanya sekedar untuk tempat tinggal, tidak ada sumber penghidupan baik sawah maupun ladang. Ada  juga yang mengajak untuk tinggal di desa  jambat akar, tapi juga hanya unrtuk tempat tinggal,tidak ada lacean sawah atau kebun.
            Setelah lama berusaha, pangeran H. Mendar didatangi salah satu seorang  jurai Tuwe talang  punduk, yang menawarkan lacean sawah, tetapi belum mempunyai saluran air (siring) untuk mengairinya. Mendengar tawaran tersebut pangeran H. Mendar memeriksa lacean sawah tersebut, ternyata cocok dan cukup untuk dibagi sebidang  sunghang, yang jumlahnya lebih kurang 17 bidang. Maka pangeran H. Mendar memutuskan untuk pindah ke tempad baru ini pada tahun 1906.
            Sebelum rombongan pindah ke tempad yang baru, pangeran berpesan kepada seluruh warga tanjung Ghaye.
Kalu kamu ndak tanah di padang tinggi jangan diberikan kepada jeme lain, masih nak dikinai. Anye amu tebat nga danau kami masih tuane (masih  endik kami) empok kami ngalih”.
Mulai saat itu pindahlah pangeran beseta seluruh adik beradik, apit jurai, dan sungai jurai ke tempat yang baru. Singkat cerita setelah pindah, belanda bertanya kepada pangeran “mengapakamu pindah kesini ? apa alasannya?
 Pangeran menjawab : “kami pindah kesini karena disini ada sumber penghidupan seperti sawah dan kebun”  jadi kata belanda, kalau kamu suka dengan tanah / bumi ini, maka maka berila nama tanah / bumi ini dengan nama Desa Suka Bumi.
Setelah diberi nama,pangeran memanggil orang pintar atau dukun untuk menjaga ketentraman.kesatuan dan keutuhan desa. Orang pintar tersebut berlari keliling desa dengan membawapuntung api, lalu berpesan “apabila desa sukabumi berumur seratus tahun supaya diadakan perayaan atau peringatan”.
Selanjutnya setelah menetap ditempat yang baru ini, pangeran memeriksa aliran air untuk membuat siring (parit) sebagai saluran air sawah mereka. Setelah diperiksa ternyata pembuatan siring tersebut sangat sulit, karena banyak sekali batu batu besar yang harus diopecahkan. Kemudian, pangeran H. Mendar memintah bantuan kepada pemerintah belanda untuk memecahkan batu batu tersebut yang panjang paritnya lebih kurang 5 km.
Pemerintah kolonial belanda memberikan bantuan dinamit untuk memecahkan batu batu besar tersebut. Untuk patahan, patah dibuat pematang sepanjang 12 m dan tinggi 4 m yang di upahkan pangeran kepada pekerja bernama rentawi.
Seiring berjalannya waktu desa suka bami malai di datangi oleh banyak orang yang berasal dari berbagai daerah baik daerah Sumsel ataupun pulau jawa yang bermukim disana. Namun, meskipun banyaknya penduduk datangan ke suka bumi dan seiring perkembangan zaman bukti bahwa desa ini sudah lama berdiri masi ada diantaranya yaitu masi banyak rumah lama yang berdiri di desa ini. Dan carita tentang nenek moyang desa ini dan belanda masi akrab di telinga penduduk desa hingga sekarang.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Suatu peristiwa akan bermakna penting bila kita mau dan pandai mengambil manfaat serta belajar dari peristiwa tersebut, sebagai i’tibar, pedoman, pengalaman hidup,karena pengalaman adalah guru yang baik.
Ada beberapa faktor yang membuat kurangnya minat untuk belajar sejarah desasuka bumi ini diantaranya :
a.       Kurangnya informan yang mengetahui sejarah desa ini, karena banyak tetua yang telah wafat.
b.      Kurangnya bimbingan dari orang tua karena belum seluruhnya masyarakat memperhatikan pentingnya sejarah desa.
c.       Kurangnya minat untuk belajar asal usul desa mereka dikarenakan mereka lebih tertarik dengan hal- hal yang berbau modern.
B.     Saran
Setelah melakukan penelitian (observasi), peniliti memiliki beberapa saran, sebagai generasi yang dilahirkan oleh orang orang yang terdahulu suda sepatutnya kita melestarikan peninggalan dari nenek moyang kita. Karena dengan mengetahui asal usul nenek koyang kita, kita bisa belajar dari mereka yang baik kita tiru yang tidakbaik kitaperbaiki. Selain itu dengan mengetahui sejarah desa kita secara tidak langsung kita menghargai jasa mereka yang telah mendirikan desa. Intinya saran saya adalah tetap jaga dan lestarikan peninggalan nenek moyang kita. Dan kembangkan potensi desa lewat peninggalan tersebut agar bisa tercipta desa wisata yng berbasis sejarah.







Lampiran I
PROFIL DAERAH 

A.    Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya Angkatan ke-65
1.      Deskripsi Desa SUKA BUMI
Pada saat ini Kepala Desa Sukabumi Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten lahat di pimpin oleh bapak kuswari, bapak Kuswari sebenarnya Sekretaris Desa namun karena belum adanya kepala desa selanjutnya bapak kuswari di tunjuk (PJS) camat pajar bulan, karena kepala desa sebelumnya telah habis masa jabatanya dan belum di adakan pemilihan kepala desa baru

2.      Potensi Sumber Daya Alam
Keadaan geografis
a.        Letak Wilayah
          Batas wilayah desa:
v  Sebelah Utara berbatasan kebun kopi milik warga
v  Sebelah Selatan berbatasan dengan persawahan milik warga
v  Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pulau Panggung
v  Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bantunan

b.      Luas Wilayah
Luas wilayah secarakeseluruhan Desa Sukabumi ini adalah ± 1. 100
c.       Keadaan Jalan
Untuk keadaan jalan di Desa Sukabumi Kecamatan pajar bulan ini sudah dilapisi aspal, sehingga kalau hujan tidak menghabat transportasi
d.      Mata Pencaharian
Masyarakat desa Gajah Mati ini hidup dengan menggantungkan diri pada bertani dan sebagian besar masyarakat yang membudidayakan bidang perkebunan seperti Kopi, padi,sahang cokelat, dan lainnya. namun tidak menutup kemungkinan juga banyak masyarkat yang di luar betani yaitu jadi Pegawai Honorer dan Pegawai Negri Sipil.
     Di bidang perternakan sebagian besar mereka juga memelihara ternak  seperti Ikan,Ayam,Kambing dll.

3.      Potensi Sumber Daya Manusia
1.      Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Keruh secara keseluruhan berjumlah 320 jiwa sedangkan jumlah Kepala Keluarga berjumlah 62 KK. Dengan perincian laki-laki sebanyak 140 jiwa sedangkan perempuan 140 jiwa.
2.      Sarana Prasarana Ekonomi
a.      Sarana / Prasarana Pendidikan
Sarana prasarana pendidikan yang ada di desa sukabumi SD Negri 03 Pajar Bulan dan TK satu atap alhamdulilah untuk sarana gedung sudah ada hanyaa perlengkapan /prasarana pembeljaran.
b.      Sarana / Prasarana Peribadatan
Jumlah penduduk sukabumi jika di bandingkan dengan desa tetangga yaitu pulau panggung dan bantunan relatif lebih kecil dan penduduknya lebih sedikit jumlah seluruhnya hanya 320 jiwa dan 62 KK ,Namun untuk tempat peribadatan desa sukabumi sudah memiliki masjid yang terletak di sebelah selatan desa sukabumi .dan masjid ini menjadi tempat kegiatan keagaamaan yang di laksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok 26 angkatan 65 dan seluruh masyarakat di antaranya pengajian bapak-bapak setiap malam jum’at ,pengajian karang taruan setiap malam selasa,rabu dan sabtu serta pengajian anak-anak setiap hari kecuali hari sabtu dan minggu.


c.       Sarana / Prasarana Kesenian, Olahraga dan Kepemudaan
Untuk bidang kesenian masyarakat desa Suka Bumi ini adalah: Untuk anak-anak belajar menari di sekolah dasar dll.Sedangkan bidang olahraga dan kepemudaan di Desa Sukabumi adalah volly ball.
d.      Sarana / Prasarana Kesehatan Keluarga
Untuk sarana prasarana dalam bidang kesehatan di Desa Sukabumi ini memiliki 1 unit puskesmas namun puskesmas ini di salah gunakan karena belum ada bidan/perawat tetap di daerah sukabumi sehingga kegiatgan kesehatan misalnya posyandu bukan di laksanakan di puskesmas tetapi di halaman rumah warga.
e.       Sarana / Prasarana Transfortasi, Komunikasi dan Informasi
Sarana tranfortasi darat yang bisa digunakan  oleh warga desa Sukabumi ini yaitu sepeda motor, mobil, dll. Untuk sarana komunikasi dan informasi masyarakat Desa Gajah Mati ini memiliki aliran listrik yang menjadi sarana penerangan dan juga sebagai penunjang alat-alat elektronik guna mendapat informasi seperti televisi, radio, telepon genggam, dll.
3.      Program Pembangunan Desa
a.      Jangka pendek dan menengah
Pembangunan jangka pendek yang perlu dilaksanakan adalah perbaikan kantor desa dan perbaikan tempat mandi warga, Sedangkan pembangunan yang dilaksanakan untuk jangka menengah yaitu mengembangkan Desa Sukabumi ke arah yang lebih maju.
b.      Jangka panjang
Yang diprogramkan oleh pemerintah untuk pembangunan jangka panjang adalah pelebaran jalan dan pengecoran siring-siring di pinggir jalan serta mewujudkan masyarakat desa Sukabumi tersebut lebih bertakwa serta mempunyai kehidupan yang layak, aman dan tentram.

4.      Kondisi Masyarakat
Masyarakat yang ada di Desa Sukabumi mayoritas bekerja sebagai petani, baik itu dengan lahan pertanian sendiri maupun sebagai buruhkelahan orang lain. Banyak hal yang dijumpa ipada masyarakat Desa Sukabumi seperti  pelaksanaanta’ziyah (ketika ada masyarakat yang meninggal dunia) yang di laksanakan setiap malam jum’at sampai 40 malam, dan Begarehan istilah orang desa sukabumi yaitu berkumpulnya muda mudi pada setiap ada acara.



Lampiran II

Dokumentasi Penelitian KKN UIN Raden Fatah Palembang Angkatan Ke-65

Salah satu rumah pendiri desa Sukabumi
  
Ukiran yang ada di rumah adat yang ada    Bentuk ukiran samping rumah adat desa sukabumi                                                      di Desa Sukabumi
Pesan nenek moyang penduduk suka bumi kepada keturunannya
Foto ini diambil dari buku 100 tahun desa sukabumi

Silsila pendiri desa suka bumi


   

 Buku 100 tahun desa Suka Bumi       Informan Desa Suka Bumi (Mang Ndut)