Selasa, 14 Mei 2013

Perkembangan Islam Di Indonesia Menurut Buku karangan "Hamka"


PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA 
Menurut buku karangan " hamka " 
IAIN Warna2

BAB I
PENDAHULUAN
Islam yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW. telah membawa bangsa arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Dalam pengertian terkenal, dan di abaikan oleh bamgsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju. 
Sekarang Islam adalah agama yang banyak dianut oleh Negara-negara baik bagian timur maupun di asia,terutama diindonesia.
Pembaahasan sejarah perkembangan  Islam yang sangat panjang dan luas tidak bisa di lepaskan dari pembahasan sejarah perkembangan politiknya. Bukan karena persoalan-persoalan politik  sangat menetukan perkembangan aspek-aspek peradaban tertentu seperti akan terlihat dalam pembahasan ini, tetapi terutama karena sistem politik dan  pemerintahan itu sendiri merupakan salah satu aspek penting dari peradaban, sebagai mana di sebutkan di atas. Berbeda dengan pembabakan sejarah dunia Islam yang sudah cukup mapan, periodesasi sejarah Islam Indonesia belum lagi jelas. Hal itu terutama karena karya-karya sejarah Islam di Indonesia yang memaparkan secarah lenkap masih sangat langka.
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DIINDONESIA

A.    KERAJAAN SAMUDRA  PASAI
Orang-orang islam telah mendirirkan kampung-kampung di tepi pantai mereka berasal dari pada saudagar-saudagar arab,parsi,gujurat dan Malabar. Mereka telah kawin dengan anak negeri dan mereka membeli budak-budak lalu mereka merdekakan. Kehidupan mereka,makanan mereka yang bersih menyebabkan hidup mereka yang baik.Kabar berita bahwa masyarakat islam telah ada di pantai sumatera itu rupanya sampai juga Makkah dan menjadi perhatian besar dari pada Syarif. Sehingga baginda anjurkan seorang ulama bernama Syeikh Ismail datang kenegeri Samuera Aceh,karena diantara negeri-negeri  tepi pantai yang begitu banyak,nama Samudera lebih dikenali.
Syekh Ismail berangkat menuju Samudera dan berlabuhlah kapalnya dimalabar (disebut juga mu’tabar)sebelum menruskan perjalanan ke Aceh. Disana tuan Seikh berjumpa lagi dengan seorang bekas raja,yang oleh karena asyiknya memperdalam paham Tasawuf,ditinggalkanya kerajaanya,lalu dipakainya gelar orang sufi,yaitu ‘fakir’ Muhammad,dan dia adalah keturunan dari pada sayidina Abu Bakar Siddiq ,sahabat nabi.
1.      Al-Malikus Saleh Raja Samudera 1
Dekat sebuah kampung yang memang bernama samudera,ditepi sebua sungai yang bernama Pase,yang bermuara keteluk lho’ seumawe  dan diseberang sungai itu dekat dari bekas kerajaan pasai dahulu terdapatlah makam raja-raja samudera pasai itu. Batunya itu terdiri dari pada pualam putih,diukir dengan tulisan arab huruf riq’ah yang sangat indah. Yang tertua diantaranya ialah bertarikh hijrah 692,bersetuju dengan tahun 1297 M.jelasla nama raja yang pertama itu,yaitu AL-Malikus Saleh.
2.      AL-Malikus-Zahir 1 (1297-1326)
Sultan yang ketiga bergeler Al-Mlikus-zahir juga,Dan bernama raja ahmad banyak sultan-sultan yang memekai gelar al-makus-zahir,walaupun orangnya terlah berganti-ganti.sangat besar kemungkinan bahwa sultan inilah yang di temui oleh pengembara ibnu batuta seketika ia singgah  negeri pasai ini tatkala ia di utus oleh sultan delhi ke tiongkok pada tahun 1345 M ketika akan pergi kejum’at bagimda Berjalan kaki dan pulangnya barulah naik kendaraan gajah atau kuda ,bagiunda suka sekali mengembangkan agama ke negeri-negeri yang berdekatan dan mana-mana  negeri yang belum mau memeluk agama islam,dengan segala kerendahan,sudi membayar upeti kepada kerajaan bagimda setiap waktunya yang di tentukan.
Kealiman sultan itu dan kemajuaan mashab syafei’ dalam negerinya rupanya telah rupanya telah menjadi daya penarik bagi kedatangan ulama-ulama islam terutama yang bermashab syafei’ pula yaitu mesir,makkah,madinah,pantai yaman,hadra maut dan Malabar sehingga selain menjadi sebuah Bandar yang besar dalam pernigaan pasaipun menjadi pusat pembelajaran agama islam.
3.Zainal abidin(1350)
            Zainal abidin naik tahta di usia masih kecil,sehingga yang menjalankan pemerintahan adalah orang-orang besar dalam kerajaan.saat itu terjadi kekosongan karena hilangnya raja yang bijaksana itu,yang bukan saja memegang kendali pemerintahan,tetapi juga tempat memintah patwah agama.perkataan bahwa sanya raja iskandar anak raja pasai dibawah oleh cheng ho dalam perlawatan kepasai tahun 1412  itu menziarahi tiongkok dan datang menghadap seri maharaja tiongkok.tetapi,sampai di tiongkok raja iskandar mati terbunuh.
Semenjak itu hubungan pasai dan tiongkok merenggang.dalam catatan sejarah disebutkan,bahwa utusan pasai terakhir datang ketiongkok pada tahun 1413 M.
Kejayaan malaka dimulai pada masa sultan Muhammad syah (yang kawin dengan seorang putrid pasai)sampai kepada sultan iskandar syah,sultan ahmad syah,sultan muzzafar syah sultan mansyur syah, negeri malaka kian lama kian naik dan pan pasai kian lama kian turun.pelabuhan pasai makin sepi,kapal-kapal lebih banyak berlabu di pelabuhan malaka ,katena pantainya sudah mulai dangkal.Cuma dalam adat istiadat Melaka selalu melebihkan pasai dari pada negeri-negeri lain.
Akhirnya pasai berakhir,dan Cuma berbekas kuburan-kuburan tua dan padang sepi,yang jadi pengingat dan bahan sejarah bagi pendatang .
  
B.     KERAJAAN ISLAM MALAKA
Diawal abad ke 14 negeri malaka masi dibawah kekuasaan siam.tetapi ditanah jawa telah muncul kerajaan hindu majapahit yang akan menjadi lawan yang kuat dari syamdlam memperebutkan kekuasaan diselat malaka.maka ditahun 1331M pati gaja mada mendapat kepercayaan dari batara majpahit,lalu dijadikan patih dengan kekuasaan yang besar,politik yang tegas,dengan memperluas kekuasaanya dan merebut negeri-negeri yang selama ini dikuasai syam.
1.      Raja melayu hindu singapura pindah kemalaka.
Dengan jatuhnya kerajaan melayu hindu disingapura karena serangan majapahit,maka raja singapura itu brangkat meninggalkan  negerinya yang telah runtuh.baginda bernama permaisura dan memakai gelar raja kecil besar (raja Mahmud syah).
Menurut keterangan barros (ahli sejarah dari portugis).beliau memeluk agama islam sekitar tahun 1384 M.sejak itula baginda resmi mrngakui dirinya sebagai sultan negeri malaka.
2.        Penghubung dengan tiongkok
Di awal tahun 1403 terjadi pergeseran kekuasaan di tiongkok dalam keluarga dinasti ming maha raja cheng tsu merebut kuasa dari maha raja hwui ti.sultan Muhammad syah memperhitungkan bahwasanya raja yang baru naik pasti akan menang jika hubungan dengan negeri-negeri selatan di perkukuh.baginda merasa mereka saling membutuhkan.kemudian baginda mengitim utusan ke tiongkok,untuk mengikat tali persahabatan.usulan itu sangat diterimah dan dihargai oleh raja tiongkok.dan raja tiongkok pun mengirim utusan datang kemalaka bersamaan dengan pulangnya utusan dari malaka.mereka membawa berbagai hadiah antara lain kain sutera bertabur bunga keemasan,tabir yang berhias dengan emas dan lain-lain.
Untuk memperkenalkan kebesaran tiongkok ke negeri-negeri sebelah selatan,kaisar cheng tsu telah mengangkat seorang duta besar,dan juga seorang laksamana untuk utusan persahabatan ke negeri-negeri sebelah selatan orang itu bernama laksamana cheng ho atau dalam bahasa hokian sham po.cheng ho berlayar kearah selatan engan membawa 62 kapal yang masing-masing panjangnya 400 kaki dan lebarnya 180 kaki.dengan jumlah keseluruhan tentara yaitu 27.000 tentara.tahun 1405 bdia meninggalkan tiongkok singga dimalaka menyerahkan cap mohor hadia dari rajanya kepada raja malaka.
Atas anjuran cheng ho,sultan Muhammad syah bersama anak istrinya datang ke tiongkok diiringi oleh 450 orang pengiring.diterima dengan gembira dan diberi hadiah 100 tahil emas,4000 ringgit wang kertas 2600 wang perak 200 kayu kain sutera diikat dengan emas.dan pulangnya raja membawa beberapa ahli pertukangan beragama islam yang telah ikut mendirikan masjid-masjid di negeri malaka yang sampai sekarang masi bisa kita temui,terutama masjid tertua dengan arsitektur tiongkok.
Kapal-kapal simpang siur keluar dan msuk negeri malaka,dari jawa membawa beras,dari Maluku membawa rempah-rempah dari Sulawesi membawa setanggi makasar yang terkenal,dan lain-lain.dan pertolongan dari tiongkok,cheng ho dan rombonganya membawa namanya yang harum ke kekaisar tiongkok.kaisar tiongkok tak merasa keberatandengan kemajuan agama islam karena baginya yang terpenting adalah kalancaran perniagaan tiongkok keselatan.

3.      Sultan iskandar syah. (1414-1424)
Setelah sultan Muhammad syah meninggal,lau naikla putranya yang bernama raja iskandar dengan gelar sultan iskandar syah.setlah naik tahta raja inipun segera ketiongkok untuk mengikat persahabatan sekaligus memintah pengakuan dari raja tiongkok.beliau berangkat bersama kepulangan laksamana cheng ho yang baru pulang dari perjalanan ke samudra pasai.

4.      Sultan Muzzafar syah (raja besar muda) 1426- 1459

Sultan iskandar syah meninggalkan 2 orang putra ketika ia meninggal yaitu :raja kasim dan raja Ibrahim. Tetapi karena bujuka permaisuri raja Ibrahim diangkat menjadi raja.padahal ia masih berusia setahun lima bulan dan bergelar sultan syahid,maka untuk pemangku jabatan raja ialah saudar dari ibunya,yaitu raja rokan.sedangkan kakanya yaitu raja kasim diusir dari istana dan tidak diperbolehkan mendekat,dia menjadi nelayan ditepi pantai.
Setelah sultan bau syahid meninggal,naikla raja kasim keatas tahta kerajaan karena kemenangan melawan musuh-musuhnya.beliau memerintah selama 20 tahun,beliu terkenal dengan keadilanya,rakyatnya yang makmur,memperkuat aturan yang telah dibuat oleh kakeknya terutama dengan pembagian tugas dan kewajiban para menteri.tetapi kebijaksanaan rajanya tidak  tidaklah menyenangkan musuh lama yaitu negeri syam.maka raja siam mengitim surat lewat utusanya kepada raja malaka yang berisi penghidupan kembali adat istiadat nenek moyangnya yaitu menyembah kesiam dan membayar bunga emas (40 tahil emas per tahun). raja malaka membalas surat tersebut yang berisi bahwa sanya malaka adalah sebuah kerajaan yang berkuasa penuh dan dia tidak dapat memenuhi permintaan raja siam.
Raja siam murka, kemudian mengirimkan pasukan untuk menyerbu negeri malaka tetapi mereka gagal.kemudian mengirim pasukan kembali dibawah pimpinan anaknya tetapi gagal lagi.setelah memerintah selama 20 tahun lamanya,pada tahun 1444 akhirnya sultan muzaffar syah meninggal.
5.      Sultan mansyur syah (1459-1477)
Ia adalah putra dari sultan muzaffar syah.yang pertama ia lakukakan adalah membebaskan negerinya dari jajahan,dan menghabisi sisa sisa tentara siam yang masi hidup.tetapi wakil raja siam  yaitu dewa sura berhasil melarikan diri.
  
BAB III
KESIMPULAN

Jadi yang dapat kami simpulkan,dalam pembahasan ini adalah ;bahwa kerajaan islam yang pertama adalah kerajaan pasai dengan raja-rajanya yaitu Al-Malikus Saleh Raja Samudera 1, AL-Malikus-Zahir 1 pada tahun (1297-1326), dan kemudian,Zainal abidin(1350).kerajaan yang selanjutnya adalah kerajaan malaka,dengan raja-rajanya yaitu : Sultan iskandar syah. (1414-1424), Sultan Muzzafar syah (raja besar muda) 1426- 1459, dan Sultan mansyur syah (1459-1477).
Kedua kerajaan ini menganut system munarki (system keturunan).kemajuan yang dialami pasai yaitu pernah menjadi pusat pembelajaran agama islam (kususnya yng bermazhab syafe’i)ketika masa raja AL-Malikus-Zahir 1 pada tahun pada tahun 1297-1326,tetapi kemunduran terjadi ketika raja Zainal abiding  naik tahta karena,pada saat itu ia mesi balita,dan yang memegang kekuasaan adalah pamannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hamka,1994.“Sejarah Umat Islam”,kerjaya printingindustries Pte Ltd;singapore

Rabu, 08 Mei 2013

pendidikan islam masa kolonial

PENDAHULUAN
Kehadiran belanda di Indonesia tidak hanya mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, tetapi juga menekan politik dan kehidupan keagamaan rakyat. Segala aktivitas umat islam yang berkaitan dengan keagamaan ditekan. Belanda terus menerapkan langkah-langkah yang membatasi gerak pengamalan agama islam. Upacara-upacara keagamaan yang dilakukan secara terbuka dilarang, ibadah haji dibatasi dan setiap jama’ah haji yang pulang ke indonesia diawasi dengan ketat untuk mengantisipasi pengaruh muslim yang telah haji yang dapat membangkitkan semangat perlawanan pemerintah Belanda
Sebelum Jepang datang ke Indonesia, Jepang telah mengetahui bahwa ummat Islam tidak suka terhadap bangsa Belanda. Oleh karena itu ia menjadi sekutu Jepang. Sikap inilah yang membawa perubahan besar bagi kemajuan lembaga pendidikan  Islam  dan materi-materi keagamaan dilembaga-lembaga pendidikan umum.bahkan Jepang menaruh perhatian terhadap perkembangan ajaran dan organisasi masa Islam di Indonesia. Jepang dalam bekerja sama dengan umat Islam khususnya dan pemerintah Indonesia umumnya






PEMBAHASAN
PENDIDIKAN ISLAM MASA KOLONIAL

A.PENDIDIKAN ISLAM MASA PENJAJAHAN BELANDA
Keadaan  Pendidikan Islam Masa Pemerintah Belanda
1.      Pendidikan Islam di Aceh
Materi pendidikan Islam di Aceh pada masa penjajahan Belanda adalah: Belajar huruf Hijaiyah (alfabet Arab),  Juz ‘Amma (disebut Al-Qur’an kecil) dan Mengaji Al-Qur’an (disebut AL-Qur’an besar).

Setelah hal-hal yang berkaitan dengan pembacaan atau cara mengaji Al-Qur’an selesai, maka dilanjutkan kepada kitab-kitab bahasa Melayu, seperti:Masail Al-Muhtadi,Bidayah,  Miftahul Jannah

Berakhirnya masa pembacaan kitab-kitab Melayu merupakan babak baru bagi santri untuk segera mempelajari kitab-kitab berbahasa Arab seperti:  Dammun,  Jurmiyah, Tafsir Jalalain

2.      Pendidikan Islam di Jawa Barat
Madrasah pertama di Jawa Barat didirikan di daerah Majalengka oleh perserikatan Umat Islam pada tahun 1917. Kemudian disusul oleh madrasah Muallimin pada tahun 1923. Pada tahun 1936 diubah menjadi S.G.I Darul Ulum yang terdiri atas 5 kelas.
Pondok pesantren yang cukup berpengaruh pada masa penjajahan Belanda di Jawa Barat ialah pondok pesantren Gunung Puyuh di Sukabumi. Pendirianya Kiyai H. Sanusi yang juga bertindak sebagai pencetus dan pendiri AII (Al- Ittihadiyahtul-Islamiyah) yang bertindak sebagai pusat seluruh pesantren yang ada di Jawa Barat.
Di samping itu, pondok pesatren Persatuan Islam (Persis) yang didirikan pada tahun 1936 oleh A. Hasan di Bandung juga mempunyai andil besar dalam mempelopori pendidikan Islam di Jawa Barat. Pondok ini memiliki tujuan untuk menghasilkan para mubaligh yang sanggup menyiarkan, mengajar, membela dan mempertahankan Islam.

3.      Pendidikan Islam di Kalimantan pada masa Belanda
Madrasah yang tertua dan memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam di Kalimantan pada masa penjajahan Belanda adalah madrasah Najah Wal Falah di Seu Bakau Besar Mempawah. Didirikan pada tahun 1918 Masehi. Pergurusn Islam Assulthaniyah di Sambas pada tahun 1922 Masehi. Tidak lama kemudian madraasah tersebut berganti nama menjadi Tarbiyatul Islam. Lama pelajarannya lima tahun dan ada penambahan khusus satu tahun untuk mata pelajaran agama.
Mata pelajaran agama yang dipelajari berupa:Nahwu, Bahasa Arab, Fiqih, Sharaf,  Hadis, Tarikh, Al-Qur’an dan terjemahannya

 Sikap Kolonial Belanda terhadap Pendidikan Islam Di Indonesia
            Sikap kolonial belanda tehadap pendidikan islam diindonesia sangat diskriminatif dalam  berbagai bidang seperti berikut :
1.diskriminasi sosial
            Didirikannya sekolah yang membedakan antara sekolah yang diperuntuhkan khusus untuk kaum bangsawan dengan dengan sekolah yang khusus untuk rakyat biasa.
2.diskriminasi ras
            Diskriminasi ras pada masa ini terlihat jelas pada klasifikasi sekolahdiindonesia.pada tingkat dasar pemerintah membuka sekola-sekolah yang dibedakan menurut ras dan keturunan.
3.diskriminasi anggaran
            Terlihat pada pemberian anggaran yang lebih besar kepada sekolah untuk anak-anak eropa,padahal jumlah siswa pada sekolah bumi putra jauh lebih banyak.
4.diskriminasi kepemelukan agama
            Kebijakan pemerintah belanda yang mengonsentrasikan diwilayah dimana terdapat sejumlah besar penduduk yang beragama Kristen,seperti batak manado an Kalimantan.
            Pada masa colonial belanda ini pesantren yang menjadi basis agama masyarakat muslim tidak mendapatkan perhatian sama sekali,bahkan cendrung dimusuhi. Dalam hal ini belanda tampak memiliki keberpihakan kepada agama Kristen,walaupun dalam berbagai dokumen dinyatakan bahwa dalam hal agama bersifat netral namun dalam praktiknya ia lebih berpihak kepada agama Kristen.
 Reaksi  Umat Islam Terhadap Pemerintahan Kolonial Belanda
            Kesadaran bahwa pemerintah colonial merupakan pemerintah kafir yang menjajah agama dan bangsa mereka semakin dalam tertanam dalam dibenak para santri.
1.      Kaum tradisionalis (pesantren)
Pesantren (kaum tradisionalis) yang pada waktu itu merupakan pusat pendidikan islam mengambil sikap anti-belanda.karena demikian benci dan anti terhadap belanda,maka uang yang diterima sebagai gaji dari pemerintah belanda dianggap sebagai unag haram.mereka menganggap apapu yang ada hubungannya dengan belanda adalah haram.
Berpegang dengan Alqur’an dan hadist yang berisi perintah memerangi orang kafir, dan tidak boleh mengambil pemimpin dari orang kafir maka para santri ini pada akhirnya bersedia memanggul senjata,berperang melawan mengusir kaum penjajah.
Selain itu mereka juga mengambil jarak dengan pemerintah belanda dengan membangun pesantren didaerah pedesaan juga dengan membangun system pendidikan pendidikan tradisional.

2.      Masyarakat Diluar Pesantren ( Kelompok moderenis)
Ada dua jenis kelompok moderenis pada saat pemerintahan belanda yaitu
Pertama, Kaum moderenis ini tidak antipati atau menolak tetapi juga tidak terlalu dekat dengan belanda karena dalam pandangan mereka umat islam harus banyak belajar dengan orang barat agar pintar dan berwawasan luas sehingga tidak dibodohi dan dijajah terus menerus.maum moderenis ini hanya mengambil pelajaran belanda secara proposional dan selektif.
Kedua, kelompok moderenis yang sepenuhnya mengambil model pendidikan belanda dan kurang memperhatikan ajaran-ajaran islam.

B. PENDIDIKAN ISLAM MASA PENJAJAHAN JEPANG
Pendidikan islam zaman penjajahan jepang dimulai pada tahun 1942-1945, sebab bukan hanya belanda saja yang mencoba berkuasa di Indonesia.
                     
.     Kebijakan jepang terhadap pemerintahan terhadap pendidikan islam
KebijakanJepang dalam bekerja sama dengan umat Islam khususnya dan pemerintah Indonesia umumnya, yaitu :
1.             Kantor Urusan Agama yang pada zaman Belanda, diganti menjadi Kantor Sumubi yang di pimpin oleh ulama Indonesia. Saat itu dipegang oleh KH. Hasyim Asy’ari.
2.              Beberapa Pondok Pesantren sering mendapat kunjungan dan bantuan Jepang.
3.             Sekolah Negeri diberi pelajaran Budi Pekerti yang isinya indentik dengan materi keagamaan.
4.             Jepang memberikan izin membentuk barisan Hizbullah untuk memberikan pelatihan dasar kemiliteran bagi pemuda muslim.
5.             Jepang mengizinkan berdirinya Sekolah Islam di Jakarta.
6.             Jepang mengizinkan terbentuknya Pembela Tanah Air (PETA).
7.              Umat Islam diizinkan kemeruskan organisasi Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI).
Maksud dari semua perizinan Jepang tersebut adalah, kekuatan ummat Islam dan nasionalis dapat dibinademi kepentingan Jepang dengan menghadapi Sekutu. Bentuk binaannya yaitu badan-badan pertahanan seperti : Haihoo, Peta, Seinan,dan  Keibodan.
Satu hal yang menimbulkan kebencian ummat Islam terhadap Jepang yaitu memaksa bangsa Indonesia untuk memberikan kehormatan kepada Tonno Haika dengan membungkuk (Saikarei). Shumbu atau Kepala Kantor Agama menyatakan kepada Pemerintah Jepang bahwa pemerintah mengharuskan Saikarei itu bertentangan dengan keyakinan ummat Islam. Kebencian ummat Islam lainnya yaitu, Jepang memaksakan bangsa Indonesia untuk memasuki Haihoo, Peta, Seinan,dan  Keibodan
Sistem pendidikan islam pada masa penjajahan jepang
Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu kemudian dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
(1).  Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko / Sekolah Rakyat). Lama studi 6 tahun. Termasuk SR adalah Sekolah Pertama yang merupakan konversi nama dari Sekolah dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia Belanda.
(2).  Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko (Sekolah Menengah Pertama) dengan lama studi 3 tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi) juga dengan lama studi 3 tahun.
(3). Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan bersifat vokasional antara lain di bidang pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian.
(4) Pendidikan Tinggi.

 Sikap Jepang terhadap Pendidikan Islam
Sikap penjajah Jepang terhadap pendidikan Islam ternyata lebih lunak, sehingga ruang gerak pendidikan Islam lebih bebas ketimbang pada zaman pemerintahan kolonial Belanda. Masalahnya, Jepang tidak begitu menghiraukan kepentingan agama, yang penting bagi mereka adalah demi keperluan memenangkan perang, dan kalau perlu pemuka agama lebih diberikan keleluasan dalam mengembangkan pendidikannya.
Pada masa ini sekolah-sekolah telah diseragamkan dan dinegerikan meskipun sekolah-sekolah swasta lain, seperti Muhammadiyah, Taman Siswa dan lain-lain diizinkan terus berkembang dengan pengaturan dan diselenggarakan oleh pendudukan Jepang.
Sementara itu khususnya pada awal-awalnya, madrasah dibangun dengan gencar-gencarnya selagi ada angin segar yang diberikan oleh Jepang. Walaupun lebih bersifat politis belaka, kesempatan ini tidak disia-siakan begitu saja dan umat Islam Indonesia memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Ini tampak di Sumatera dengan berdirinya madrasah Awaliyahnya, yang diilhami oleh Majelis Islam Tinggi
.Hampir seluruh pelosok pedesaan terdapat madrasah Awaliyah yang dikunjungi banyak anak-anak laki-laki dan perempuan. Madrasah Awaliyah ini diadakan pada sore hari dengan waktu kurang satu setengah jam. Materi yang diajarkan ialah membaca Alquran, ibadah, akhlak dan keimanan sebagai pelatihan pelajaran agama yang dilakukan di sekolah rakyat pagi hari.
Oleh karena itu, meskipun dunia pendidikan secara umum terbengkalai, karena murid-muridnya setiap harinya hanya disuruh gerak badan, baris berbaris, bekerja bakti (romusha), bernyanyi dan sebagainya, madrasah-madrasah yang berada di dalam lingkungan pondok pesantren bebas dari pengawasan langsung pemerintah pendudukan Jepang. Pendidikan dalam pondok pesantren dapat berjalan dengan wajar.













KESIMPULAN
Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang dalam kaitannya dengan pendidikan Islam cukup banyak, seperti diajarkannya pendidikan agama di sekolah-sekolahyang dikelola Jepang, didirikannya perguruan tinggi Islam serta memberikan perhatian dan bantuan terhadap pondok pesantren.
Kebijakan Jepang tersebut memberikan pengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam mengingat selama dalam pendudukan Belanda, pendidikan bagi rakyat menjadi hal yang sangat langka dan hanya bisa dinikmati orang-orang tertentu saja. Sedangkan pada masa Jepang pendidikan Islam khususnya diberi ruang penuh untuk berkembang biarpun tetap dalam pengawasan Jepang. Namun yang perlu digarisbawahi adalah bahwa tidak ada bangsa penjajah di manapun yang rela bangsa yang dijajahnya lebih pintar dari yang menjajah.
Dengan kata lain kebijakan yang digariskan Jepang tersebut pada dasarnya semata-mata untuk mengeksploitasi kekuatan Islam demi mendukung kepentingan Jepang di tanah jajahan (Indonesia). Ini terbukti  pada puncak Perang Dunia II ketika Jepang mengalami tekanan hebat dari sekutu, maka mulai saat itu pula Jepang menampakkan sikap kesewenang-wenangan sebagai penjajah yang mengakibatkan penderitaan lahir batin rakyat Indonesia, khususnya orang-orang Islam sebagai penduduk mayoritas.





DAFTAR PUSTAKA
Nata Abudin. 2011.Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: kencana.
Abdullah, Aly. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Suwendi, 2004.  sejarah dan pemikiran pendidikan islam. jakarta : PT grafindo Persada,


sejarah perekonomian indonesia masa jepang



PENDAHULUAN


Pada tahun 1942 sampai dengan 1945 Jepang yang menduduki Indonesia. Terjadi perombakan secara besar-besaran dalam struktur ekonomi pada masa pemerintahan Jepang. Pada masa kedudukan Jepang  terjadilah bencana kekurangan pangan dan merosot tajamnya kesejahteraan masyarakat. Selain itu ekspor dan impor macet, sehingga selain kelangkaan panjang juga terjadi kelangkaan tekstil. Karena tekstil yang didapat adalah dari impor negara lain ke indonesia. Padahal awalnya Jepang merupakan harapan baru buat perekonomian Indonesai, namun nyatanya kemiskinan dan kebodohan tetap merajalela.





















PEMBAHASAN
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA MASA PENJAJAHAN JEPANG


A.    Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Jepang
Prinsip pemerintahan jepang:
1.      Mengusahakan agar mendapat dukungan rakyat untuk memenangkan perang dan mempertahankan ketertiban umum.
2.      Memanfaatkan sebanyak mungkin struktur pemerintahan yang sudah ada.
3.      Meletakkan dasar supaya wilayah yang bersangkutan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri bagi wilayah selatan.
Kebijaksanaan Jepang terhadap rakyat Indonesia mempunyai dua prioritas, yaitu menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia dan memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya.

Kebijaksanaan yang dilakukan Jepang bidang ekonomi di Jawa adalah :

1). Peningkatan produksi padi
Keadaan beras di Jawa tahun 1942 sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu produksi padi perlu ditingkatkan. Dalam rangka itu Jepang merencanakan penambahan areal tanah. Cara menambah areal tanah ini adalah pertama dengan dengan membuka tanah baru terutama bekas perkebunan tanah lainya yang belum pernah ditanami. Kedua disamping itu Jepang yang memeperkenalkan teknik penanamam padi yang baru,

2). Wajib serah padi
Pada masa pendudukan Jepang, Jawa ditetapkan sebagai pemasok beras pulau-pulau diluar Jawa serta untuk keperluan medan pertempuran di medan pertempuran di pasifik selatan. Beras didatangkan dari Jawa semakin memiliki arti yang sangat penting karena semasa perang membutuhkan kebutuhan bahan makanan banyak. Oleh karena itu, Jepang berkeinginan untuk memperolah beras dari Jawa sehingga kebijakan mereka ditujukan untuk  memaksimalkan produksi dan pengumpulan beras.
B. Hal-hal yang Diberlakukan dalam Sistem Pengaturan Ekonomi Pemerintah Jepang
1).Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang.
2).Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat.
3).Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang).

 Dampak Penjajahan jepang terhadap Kehidupan Ekonomi indonesia
Pendudukan Jepang membawa dampak yang besar terhadap kehidupan ekonomi Indonesia. Ketika Jepang menduduki Indonesia, objek-objek vitak alat-alat produksi telah hancur sehingga pada awal pendudukan Jepang sebagian besar kehidupan ekonomi lumpuh. Pemerintah pendudukan Jepang mulai mengeluarkan peraturan-peraturan untuk menjalankan roda ekonomi. Pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan sisa-sisa persedian barang diperketat. Untuk mencegah meningkatnya harga barang, dikeluarkan peraturan pengendalian harga dan dijatuhkan hukuman berat bagi pelanggarnya.
Pemerintah Jepang mengembangkan pola Ekonomi Perang di mana setiap wilayah harus melaksanakan autarki, artinya setiap daerah harus memenuhi kebutuhannya sendiri dan memenuhi kebutuhan perang. Tuntutan kebutuhan pangan pada tahun 1942 semakin meningkat. Pengerahan kebutuhan perang semakin meningkat. Dilancarkanlah kampanye pengerahan dan penambahan bahan pangan secara besar-besaran. Rakyat dituntut untuk menaikkan produksi tanaman jarak dan menjadi pekerja romusha.

Berbagi kebijakan ekonomi Jepang di Jawa tentu ada kaitannya dengan perubahan ekonomi masyarakat Jawa tahun 1942-1945. Bentuk kebijakan ekonomi Jepang di Jawa yang berakibat pada perubahan ekonomi masyarakat secara mendasar ialah diberlakukannya politik penyerahan padi secara paksa untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan yang semakin meningkat bagi tentara Jepang di front-front pertempuran.

D.     Usaha Jepang dalam Menguasai dan Mendapatkan Sumber-Sumber Bahan Mentah
Jepang berusaha untuk mendapatkan dan menguasai sumber-sumber bahan mentah untuk industri perang. Jepang membagi rencananya dalam dua tahap :
a.       Tahap penguasaan, yakni menguasai seluruh kekayaan alam termasuk kekayaan milik pemerintah Hindia Belanda.
b.      Tahap penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam rangka memenuhi
kebutuhan perang.

E.       Koperasi pada Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan bala tentara Jepang istilah koperasi lebih dikenal menjadi istilah Kumiai. Pemerintahan bala tentara Jepang di Indonesia menetapkan bahwa semua Badan-badan Pemerintahan dan kekuasaan hukum serta Undang-undang dari Pemerintah yang terdahulu tetap diakui sementara waktu, asal saja tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Militer. Berdasarkan atas ketentuan tersebut, maka Peraturan Perkoperasian tahun 1927 masih tetap berlaku. Akan tetapi berdasarkan Undang-undang No. 23 dari Pemerintahan bala tentara Jepang di Indonesia mengatur tentang pendirian perkumpulan dan penyelenggaraan persidangan. Sebagai akibat daripada peraturan tersebut , maka jikalau masyarakat ingin mendirikan suatu perkumpulan koperasi harus mendapat izin Residen. Dengan berlakunya Undang-undang ini, maka di beberapa daerah banyak koperasi lama yang harus menghentikan usahanya dan tidak boleh bekerja lagi sebelum mendapat izin baru dari Scuchokan.

G.                Peralihan dari Perekonomian Jepang ke Perekonomian Revolusi
Pada akhir masa kedudukan Jepang dan awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia mengalami kelumpuhan karena beberapa faktor yang terjadi sebelumnya, diantaranya adalah:

a)      Pengurasan berbagai kekayaan alam dan hasil bumi oleh pemerintah pendudukan Belanda dan Jepang;
b)      Tenaga kerja usia produktif dijadikan romusha oleh Jepang
c)      Hiper Inflasi akibat peredaran mata uang Jepang yang kosong
d)     Pajak-pajak dan bea masuk yang menjadi andalan turun drastis, sementara pengeluaran pemerintah bertambah besar.
e)      Kedatangan Belanda dengan NICA. Belanda melakukan blockade laut.